L A P O R A N
KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ( PPL ) II
DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1
S
A M A R I N D A
Oleh :
MUHAMMAD RAMLI
NIM. 0805045056
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2012
PENGESAHAN LAPORAN
KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (
PPL II)
di MADRASAH ALIYAH
NEGERI 1
S
A M A R I N D A
Nama : Muhammad Ramli
N I M :
0805045056
Fakultas :
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan :
Pendidikan MIPA
Program Studi :
Pendidikan Matematika
Lokasi PPL :
MAN 1 Samarinda
Tanggal Pengesahan : Februari 2012
Mengesahkan,
Kepala UPT PPL, Kepala MAN 1 Samarinda,
Drs. Agussalim Rasjid Drs.
Edy Purwandono, M.Pd
NIP. 19490826 198303 1 001 NIP. 19670509 199303 1 003
Mengetahui,
Dekan FKIP Universitas Mulawarman,
Drs. H. Syahril Bardin, M.Si
NIP. 19561209 198903 1
001
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur
kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan penulisan Laporan Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini.
Penulisan laporan PPL ini berisi
gambaran tentang seluruh aktivitas yang dilakukan mahasiswa selama melakukan
PPL yang berlokasi di Madrasah Aliyah Negeri 1 Samarinda.
Dalam kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1.
Bapak Drs. H. Syahril Bardin, M.Si, selaku Dekan FKIP UNMUL.
2.
Bapak Drs. Edy Purwandono,
M.Pd, selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Samarinda
yang telah memberikan sarana dan prasarana sehingga kegiatan PPL dapat berjalan
dengan baik dan lancar.
3.
Bapak Drs. Agussalim Rasjid, selaku
kepala UPT PPL FKIP UNMUL.
4.
Bapak Drs. Helmy Hassan, selaku Ketua
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang banyak memberikan
saran dan masukan-masukan selama pelaksanaan program PPL.
5.
Bapak Drs. Asyril, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika yang telah banyak memberikan saran, bimbingan dan perhatiannya selama
program PPL.
6.
Bapak Drs. Abd. Basir A., M.Si selaku Dosen Pembimbing yang banyak memberikan dukungan moril serta
masukan-masukan selama pelaksanaan program PPL.
7.
Bapak Abdullah Marisi, S.PdI selaku Guru Pamong yang banyak memberikan saran-saran dan perhatiannya.
8.
Seluruh rekan PPL yang telah memberi semangat dan perhatiannya
dalam melaksanakan PPL.
9.
Seluruh Bapak dan Ibu Guru dan Staf
Tata Usaha MAN 1 Samarinda yang telah banyak membantu
dalam kegiatan PPL.
10. Seluruh Siswa-Siswi MAN 1 Samarinda, terutama Siswa-Siswi kelas XI IPS-1 dan XI IPS-2 yang penulis sayangi.
11. Kedua orang tua saya, terimakasih atas doanya untuk penulis
sehingga terselesaikannya laporan ini.
Dalam penulisan kegiatan PPL II ini
penulis telah berusaha semaksimal mungkin, namun penulis juga memiliki
keterbatasan selaku manusia biasa. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran
dan kritik dari pembaca sekalian dan akhirnya penulis berharap semoga hasil
kegiatan PPL II ini bermanfaat bagi pembaca.
Samarinda, Februari 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................... i
PENGESAHAN LAPORAN PPL.................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Kegiatan............................................... 1
B.
Tujuan Kegiatan............................................................ 3
C.
Manfaat Kegiatan......................................................... 4
BAB II KEGIATAN – KEGIATAN PPL
A.
Orientasi Lapangan....................................................... 5
B.
Pelatihan Keterampilan Dasar Mengajar....................... 20
C.
Pelatihan Keterampilan Mengajar
Terbimbing............... 21
D.
Pelatihan Keterampilan Mengajar Mandiri..................... 21
E.
Pelatihan Tugas-tugas Keguruan
Terbimbing dan Mandiri..22
F.
Ujian PPL........................................................................22
G.
Penyusunan Laporan Akhir..............................................23
BAB III REFLEKSI KEGIATAN
A.
Refleksi Orientasi Lapangan.............................................25
B.
Refleksi Pelatihan Keterampilan Dasar
Mengajar..............28
C.
Refleksi Pelatihan Keterampilan
Mengajar Terbimbing......32
D.
Refleksi Pelatihan Keterampilan
Mengajar Mandiri...........37
E.
Refleksi Tugas-tugas Keguruan
Terbimbing dan Mandiri...38
F.
Refleksi Ujian PPL.......................................................... 39
G.
Refleksi Penyusunan Laporan Akhir................................ 40
BAB IV PENUTUP
A.
Kesimpulan.................................................................... 41
B.
Saran............................................................................. 42
LAMPIRAN – LAMPIRAN
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pengajaran merupakan suatu sistem dan memiliki
berbagai komponen yang saling berkaitan. Oleh karena itu, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman Samarinda, memprogramkan mata kuliah PPL
yang berkaitan dengan pengajaran di Sekolah. Kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan tersebut sangat diperlukan untuk mendukung terbentuknya tenaga
pendidik yang bermutu, mengingat hal itu maka setiap mahasiswa FKIP UNMUL wajib
menempuh mata kuliah tersebut sebagai kegiatan intrakulikuler.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Mulawarman Samarinda, merupakan lembaga pendidikan yang mencetak
guru profesional sesuai dengan disiplin ilmunya. Dalam pelaksanaan program PPL
tersebut mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik. Seorang mahasiswa FKIP yang
merupakan calon seorang guru dituntut agar memiliki seperangkat pengetahuan,
keterampilan, nilai, dan sikap serta pola tingkah laku yang diperlukan sebagai
seorang yang berprofesi guru.
Pengertian PPL sendiri adalah sebagai
titik kulminasi dari seluruh program pendidikan yang telah dihayati dan dialami
oleh mahasiswa. Maka PPL merupakan ajang pelatihan untuk menerapkan berbagai
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperoleh diperkuliahan dalam rangka
pembentukan guru yang profesional.
Dengan demikian PPL adalah suatu
program yang mempersyaratkan kemampuan aplikatif dan terpadu dari seluruh
pengalaman belajar sebelumnya ke dalam program pelatihan berupa kinerja dalam
semua hal yang berkaitan dengan jabatan keguruan, baik kegiatan mengajar maupun
tugas-tugas keguruan lainnya. Kegiatan PPL ini diarahkan dalam bentuk pelatihan
terbatas, pelatihan terbimbing dan pelatihan mandiri. Semua kegiatan ini harus
terjadwal secara sistematis, di bawah bimbingan dosen pembimbing dan guru
pamong yang sudah memenuhi kriteria pemilihan.
Sedangkan dipandang dari sudut
kurikulum, PPL adalah suatu program mata kuliah proses pembelajaran yang
diprasyaratkan dalam pendidikan pra jabatan guru. PPL direncanakan untuk
menyiapkan mahasiswa calon guru agar memiliki atau menguasai kemampuan keguruan
yang terpadu secara utuh, sehingga mereka dapat mengemban tugas dan tanggung
jawab secara profesional.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas,
selaku mahasiswa Universitas Mulawarman yang berada di bawah bimbingan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, penulis mempunyai kewajiban untuk mengikuti PPL
II dalam rangka penyelesaian perkuliahan program S1, dengan ketentuan-ketentuan
yang berlaku. Dalam hal ini penulis melaksanakan Program Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) di Madrasah Aliyah Negeri I Samarinda.
Adapun alasan penulisan laporan ini adalah :
1. Sebagai salah satu syarat yang telah diprogramkan dan wajib untuk
dilaksanakan oleh setiap mahasiswa FKIP Universits Mulawarman.
2. Sebagai bahan perbandingan dan informasi bagi mahasiswa yang belum
melaksanakan kegiatan PPL.
3. Sebagai sarana untuk menghasilkan tenaga pendidik yang profesional dan
bermutu di masa yang akan datang melalui latihan mengajar dan pelaksanaan tugas
kependidikan lainnya yang dilakukan secara terpadu dan terarah.
B.
Tujuan
Tujuan umum PPL adalah untuk melatih
mahasiswa calon guru agar memiliki kemampuan memperagakan kinerja dalam situasi
nyata, baik dalam kegiatan maupun tugas-tugas keguruan lainnya, adapun tujuan
khusus PPL adalah :
1. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administratif, akademik, dan
sosial psikologi sekolah tempat pelatihan PPL.
2. Menguasai berbagai keterampilan mengajar.
3. Menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan secara utuh dan terpadu
dalam situasi nyata.
4. Mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial dilingkungan sekolah.
5. Menarik kesimpulan nilai edukatif dan pengalaman selama pelatihan melalui
refleksi dalam bentuk laporan.
C.
Manfaat Kegiatan
Setiap kegiatan dalam mengajar pada
dasarnya mempunyai manfaat yang ingin dicapai. Demikian pula dengan praktik
pengalaman lapangan ini yang dalam pelaksanaannya langsung berhadapan dengan
lapangan nyata proses belajar mengajar. Oleh karena itu seorang calon guru
didalam melaksanakan praktik pengalaman lapangan ini memiliki beberapa manfaat,
diantaranya :
1. Untuk mengembangkan pengetahuan tentang proses belajar mengajar dan
tugas-tugas keguruan lainnya.
2. Untuk mempraktikkan ilmu yang telah diperoleh
dibangku kuliah ke dalam kegiatan yang nyata.
3. Untuk memperoleh gelar sarjana dalam bidang keguruan dan ilmu pendidikan.
4. Untuk memperdalam interaksi sosial di dalam lingkungan sekolah.
BAB II
KEGIATAN – KEGIATAN PPL
A.
Orientasi Lapangan
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II) yang selama kurang lebih 4 bulan, yaitu terhitung dari 17 Oktober 2011
sampai dengan 10 Februari 2012.
Sebagai realisasi dari program kegiatan
PPL yang dilaksanakan oleh penulis, disini penulis mencoba melaporkan
serangkaian kegiatan yang dialami selama berada di lingkungan Madrasah Aliyah Negeri 1 Samarinda. Pelaksanaan observasi diawali dengan serah terima dari pihak
panitia PPL yang diwakili oleh Bapak Reza, M.Pd, dan diterima langsung oleh Waka Kurikulum MAN 1 Samarinda yaitu Ibu Rahmawati, M.PKim, dalam hal
ini diawali oleh Dosen Pembimbing yang langsung diterima oleh Waka Kurikulum selanjutnya diperkenalkan kepada Waka Kesiswaan dan Staf Guru yang pada
saat itu mengajar di madrasah tersebut. Kemudian secara singkat
dijelaskan mengenai keadaan lingkungan MAN 1 Samarinda baik dari segi fisik maupun akademik. Dan terakhir penulis
diberitahukan nama-nama Guru Pamong yang bertugas membantu mahasiswa PPL.
Pada masa pengenalan sekolah dirasa
cukup maka kegiatan lanjutan yang dilaksanakan penulis yaitu mengadakan
observasi kelas. Dalam hal ini penulis diperkenankan untuk dapat memasuki kelas
yang telah ditentukan oleh guru pamong yang telah ditunjuk oleh sekolah.
Setelah mendapatkan penjelasan dari guru pamong tentang beberapa hal yang
berkaitan dengan keadaan kelas, murid, dan sistem kegiatan belajar mengajar,
penulis diperkenankan untuk dapat mengelola kelas tersebut dan masih didampingi
oleh guru pamong.
Berikut Gambaran Umum tentang keadaan
dan kondisi sekolah tempat PPL dilaksanakan :
1. Nama Sekolah tempat PPL II
Madrasah Aliyah Negeri 1 Samarinda.
2. Alamat Sekolah
a.
Jalan : P. Suryanata
Air Putih
b.
Kecamatan : Samarinda Ulu
c.
Kabupaten / Kodya : Samarinda
d.
Telepon : (0541) 742909
3.
SK Dirjen Binbaga Islam :
a.
Terhitung mulai tanggal : 29/08/1997
b.
Nomor SK : 150.517.150
c.
Tanggal SK : 15 Juli 1978
4. Keadaan Lingkungan Sekolah
Madrasah Aliyah Negeri 1 Samarinda menggunakan jenis bangunan
permanen (tidak bertingkat) lokasi cukup kondusif untuk proses belajar
mengajar.
N. S. S. : 311647204001.
5. Fasilitas Sekolah
No
|
Nama Barang
|
Jumlah
|
1.
|
Ruang
Kepala Sekolah
|
1
|
2.
|
Ruang
Wakil Kepala Sekolah
|
1
|
3.
|
Ruang
Administrasi/TU
|
1
|
4.
|
Ruang Guru
|
2
|
5.
|
Ruang
Belajar
|
13
|
6.
|
Ruang
Laboratorium
-
IPA
-
Komputer
-
Bahasa
-
Media
|
1
1
1
1
|
7.
|
Ruang BK
|
1
|
8.
|
Ruang UKS
|
1
|
9.
|
Ruang OSIS
|
1
|
10.
|
Ruang
Perpustakaan
|
1
|
11.
|
Ruang Aula
Serbaguna
|
1
|
12.
|
Ruang
Koperasi
|
1
|
13.
|
Lapangan
Olahraga dan merupakan lapangan upacara
|
1
|
14.
|
Ruang
Musholla
|
1
|
15.
|
Ruang
Gudang
|
2
|
17.
|
Toilet/WC
-
Toilet Guru
-
Toilet UKS
-
Toilet Perpustakaan
-
Toilet Siswa
|
1
1
1
11
|
18.
|
Kantin
|
3
|
Keterangan :
MAN 1 Samarinda lokasinya berada di tengah-tengah Pusat
Kegiatan Umat Islam ( Islamic Center ) Kalimantan Timur dengan luas tanah 15.065
M2 dan luas bangunan 2.200 M2. Lokasi MAN 1 sangat
strategis dan suasananya yang nyaman dan alami, dimana di sekelilingnya di
dominasi oleh perbukitan dengan pohon-pohon yang diantaranya adalah
buah-buahan. Selain itu lokasi MAN 1 tidak terletak langsung di pinggir jalan
sehingga walaupun di daerah tersebut merupakan pemukiman penduduk, suasana MAN
1 tidak terganggu oleh suara bising baik yang berasal dari kendaraan bermotor
maupun kebisingan lain. Hal ini sangat mendukung proses belajar mengajar, karena
selalu tercipta kondisi belajar yang kondusif guna pengembangan prestasi dan
bakat siswa-siswinya.
MAN 1 Samarinda dilengkapi berbagai fasilitas yang mendukung
proses pendidikan dan pengajaran di dalamnya, diantaranya :
1. Ruang belajar 14 lokal dengan luas 1.312,70 m2.
Meliputi :
a. Kelas I :
5 kelas
b. Kelas II : 5 kelas
c. Kelas III : 4 kelas
2.
Ruang perpustakaan 1 lokal dengan luas 200 m2
3.
Ruang Kepala Sekolah, Waka dan Tata Usaha 3 lokal dengan
luas 120 m2
4.
Ruang Laboratorium IPA 1 lokal dengan luas 145 m2
5.
Aula Pertemuan 1 lokal dengan luas 300 m2
6.
Mushola 1 bangun dengan luas 225 m2
7. Ruang Keterampilan 3 lokal dengan luas 150 m2
8. Ruang Media 1 lokal dengan luas 200 m2
Sarana olah raga yang dimiliki
meliputi:
1.
Lapangan Volly sebanyak 2 buah
2.
Lapangan Basket sebanyak 1 buah
3.
Lapangan Futsal sebanyak 1 buah
4.
Lapangn Bulu Tangkis sebanyak 1 buah
5.
Lapangan Tenis Meja sebanyak 2 buah
6.
Lapangan Lompat Jauh sebanyak 1 buah
Fasilitas Sekolah
Fasilitas sekolah yang mencukupi sangat diperlukan demi
kelancaran proses belajar-mengajar. Berikut adalah rincian keadaan fasilitas
sekolah di MAN 1 Samarinda:
a.
Laboratorium IPA, berjumlah satu buah dalam keadaan baik dan
layak pakai. Adapun perlengkapan yang terdapat di dalamnya sudah dapat
menunjang kegiatan praktikum Biologi, Fisika, dan Kimia.
b.
Laboratorium komputer, berjumlah satu ruang dalam keadaan
baik dan layak pakai.
c.
Laboratorium bahasa, berjumlah satu buah dalam keadaan baik
dan layak pakai. Ruang ini dilengkapi dengan berbagai peralatan untuk kegiatan
listening untuk mata pelajaran bahasa Inggris, seperti
d.
Perpustakaan sekolah, berjumlah satu ruang satu ruang dalam
keadaan baik dan layak pakai. Dalam perpustakaan ini terdapat buku pelajaran,
buku cerita, dan buku pengetahuan umum lainnya.
e.
Ruang UKS, berjumlah satu ruang dalam keadaan baik dan layak
pakai. Di dalamnya terdapat dua buah tempat tidur, WC dan obat-obatan.
f.
Ruang BP, berjumlah satu ruang dalam keadaan baik dan layak
pakai. Ruangan ini digunakan untuk proses pembimbingan siswa yang bermasalah.
g.
Wireless hotspot, dapat digunakan oleh guru, staf sekolah,
dan siswa untuk mengakses berbagai informasi pengetahuan dari internet namun
masih terbatas untuk 10 komputer per akses.
h.
Sebuah mesjid yang masih dalam proses perampungan, namun
sudah dapat digunakan untuk aktivitas keagamaan.
i.
Ruang koperasi, berjumlah satu ruang dalam keadaan baik dan
layak pakai. Koperasi ini menjual berbagai macam kebutuhan siswa seperti
makanan, minuman, alat tulis, buku pelajaran, baju olah raga, dll.
j.
Kamar WC, dalam keadaan baik dan layak pakai yang terbagi
atas WC guru berjumlah 1 buah dan WC siswa berjumlah 7 buah.
Karakteristik Guru/Pegawai
Tenaga pengajar
yang aktif mengajar di MAN 1 Samarinda seluruhnya berjumlah 43 orang, terdiri
dari :
- Guru tetap : 40 orang
- Guru tidak tetap : 3 orang
Karasteristik Siswa
MAN 1 Samarinda memiliki 15 ruang
kelas, 6 kelas untuk kelas X, 5 kelas untuk kelas XI IPA, IPS, dan Agama dan 4
kelas untuk kelas XII IPA dan IPS. Adapun rincian jumlah siswa adalah sebagai
berikut:
a. Karakteristik siswa berdasarkan jenis kelamin
No
|
Kelas
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Jumlah
|
Ket.
|
1.
|
X
|
68
|
63
|
131
|
Keadaan
Januari
2011
|
2.
|
XI
|
60
|
71
|
131
|
|
3.
|
XII
|
158
|
73
|
131
|
|
Total
|
188
|
206
|
393
|
b.
Karakteristik siswa berdasarkan usia
No
|
Usia
|
Jumlah Siswa
|
Ket.
|
||||||
Kelas X
|
Kelas XI
|
Kelas XII
|
Jumlah
|
||||||
1.
|
14 th
|
15
|
1
|
-
|
16
|
||||
2.
|
15 th
|
83
|
15
|
-
|
98
|
||||
3.
|
16 th
|
31
|
77
|
20
|
128
|
||||
4.
|
17 th
|
6
|
31
|
104
|
141
|
||||
5.
|
18 th
|
2
|
13
|
42
|
57
|
||||
6.
|
19 th
|
-
|
2
|
4
|
6
|
||||
7.
|
20 th
|
-
|
1
|
2
|
3
|
||||
Disamping kegiatan
intrakulikuler, MAN 1 Samarinda
juga melibatkan
siswanya dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler, diantaranya:
1.
Osis
2.
Pramuka
3.
PMR
4.
Majelis ta’lim
5.
Tata Boga
6.
Tata Busana
7. Kesenian (drum band dan group band)
8. Otomotif
6.
Tata Tertib Sekolah
Demi tercapainya proses belajar
mengajar serta terselenggaranya tata tertib sekolah, maka dengan ini kami buat
tata tertib yang harus dilaksanakan bagi setiap siswa MAN 1 Samarinda yang diatur sebagai berikut :
Ø Tata Tertib
1. Datang dan Meninggalkan Sekolah
a. Pada setiap hari belajar, siswa diwajibkan datang di sekolah paling lambat
10 menit sebelum tanda masuk dibunyikan, bagi siswa yang datang terlambat harus
menghadap guru piket untuk mendapatkan izin masuk ruangan kelas. Terlambat 15 menit
menunggu 1 jam pelajaran, terlambat 20 menit 3 kali berturut-turut dalam 1
pekan siswa dipulangkan.
b. Siswa yang dimaksud meninggalkan sekolah sebelum pelajaran usai karena
sesuatu alasan yang tepat/ada surat izin dari orang tua/wali murid diwajibkan
menghadap kepada guru piket untuk mendapatkan surat izin meninggalkan
kelas/sekolah.
c. Siswa yang tidak
masuk sekolah, harus mengirim berita acara secara lisan/tertulis yang
dibuat/disampaikan oleh orang tua/wali murid.
d. Tiga hari
berturut-turut atau sering tidak masuk sekolah tanpa pemberitahuan, maka
kepadanya akan diberikan teguran oleh wali kelas yang bersangkutan.
2.
Waktu Belajar
a.
Belajar dimulai tepat pada pukul
07.30 Wita (sesuai jadwal yang ada).
b.
Setelah bel berbunyi setiap siswa
siswi secepat mungkin berbaris di depan kelas sebelum memasuki kelas.
c.
Untuk mempersiapkan perlengkapan
belajar, hanya diijinkan 2 siswa petugas piket di kelas tersebut.
d.
Selama KBM berlangsung siswa
tidak dibenarkan keluar kelas tanpa izin guru pengajar.
e.
Selama proses mengajar, siswa
yang membawa HP diwajibkan untuk tidak diaktifkan.
3.
Waktu Istirahat
a.
Setiap hari sekolah, istirahat
diberikan sesuai dengan jadwal pelajaran yang telah ditentukan.
b.
Pada saat istirahat, setiap siswa
meninggalkan ruangan belajar, tidak dibenarkan siswa berada di dalam kelas
kecuali keadaan turun hujan.
c.
Pada saat istirahat, setiap siswa
harus beristirahat dengan baik dan tidak dibenarkan keluar sekolah. Apabila ada
keperluan penting harus minta izin guru piket.
d.
Apabila sudah ada tanda bel
berbunyi/tanda masuk maka siswa harus segera memasuki ruangan kelas dengan
tertib.
4.
Kewajiban Bagi Siswa Siswi
a.
Mematuhi ketentuan dan peraturan
sekolah yang berlaku.
b.
Menghormati tenaga kependidikan
baik di dalam maupun di luar sekolah.
c.
Datang dan meninggalkan sekolah
sesuai dengan ketentuan.
d.
Mengikuti ulangan harian dan
evaluasi lainnya yang diselenggarakan oleh sekolah atau guru yang bersangkutan.
e.
Mengerjakan pekerjaan rumah (PR)
atau kokurikuler yang ditentukan oleh guru yang bersangkutan.
f.
Mentaati ketentuan pakaian
seragam.
g.
Melapor kepada kepala sekolah
atau guru piket atau petugas sekolah lainnya, apabila mengetahui atau merasa
ada gejala akan ada perkelahian, pengrusakan, permusuhan, perselisihan dan
perbuatan yang melanggar hukum lainnya yang melibatkan siswa sekolah.
5.
Pakaian Seragam
Siswa Putra/Putri
a.
Hari Senin dan Selasa memakai
celana panjang/rok panjang putih dengan baju putih dilengkapi dengan bedge,
nama, topi /jilbab sekolah, kaos kaki putih, sepatu warna hitam dan memakai
ikat pinggang hitam.
b.
Hari rabu dan kamis memakai
celana panjang/rok panjang abu-abu dengan baju batik dilengkapi dengan bedge,
nama, topi /jilbab sekolah, kaos kaki putih, sepatu warna hitam dan memakai
ikat pinggang hitam.
c.
Hari Jum’at dan sabtu memakai
pakaian Pramuka, kaos kaki hitam, sepatu warna hitam, dan memakai ikat pinggang
hitam. dan memakai alat pinggang hitam/senam memakai pakaian olah raga.
Catatan :
1.
Baju seragam wajib selalu
dimasukkan secara rapi, sehingga kelihatan ikat pinggangnya kecuali busana muslim/muslimah.
2.
Siswa yang tidak memakai pakaian
seragam sekolah, diberi kesempatan untuk ganti pakaian/melengkapi atau tidak
mengikuti pelajaran pada hari tersebut.
6.
Pembayaran Uang Sekolah
a.
Uang sekolah harus dibayar paling
lambat tanggal 10 setiap bulan berjalan.
b.
Pembayaran uang sekolah dapat
dibayarkan oleh siswa kepada bagian uang sekolah (petugas komite) dengan
menyertakan kartu komite dan juga dapat dibayarkan oleh orang tua/wali siswa
yang bersangkutan.
c.
Pembayaran dilakukan setiap hari
mulai pukul 08.00 Wita s/d 14.30 Wita.
7.
Kegiatan Praktikum, Ekstra
Kurikuler dan Kokurikuler
a.
Setiap siswa wajib mengikuti
praktikum, ekstra kurikuler, dan tugas-tugas lainnya yang diselenggarakan oleh
sekolah sesuai dengan jadwal.
b.
Setiap siswa mengikuti
kegiatan-kegiatan siswa harus memakai seragam yang sesuai dengan jenis/macam
kegiatan, apabila tidak memakai maka tidak diikutsertakan dalam kegiatan.
c.
Kegiatan ekstra kurikuler
dilaksanakan pada hari-hari yang telah ditentukan oleh sekolah.
d.
Kegiatan praktikum dilaksanakan pada
hari-hari belajar biasa, dilaksanakan pada waktu yang tidak bersamaan dengan
waktu belajar.
Ø Bobot Pelanggaran Tata Tertib Sekolah
JENIS PELANGGARAN
|
BOBOT
|
|
KETERLAMBATAN
|
||
1
2
3
4
|
Setiap
keterlambatan masuk jam pertama setelah bel berbunyi.
Setiap terlambat
masuk setelah jam istirahat.
Setiap izin
keluar ketika KBM dan tidak kembali.
Setiap membolos
pada saat jam pelajaran.
|
0,5
1
1
5
|
KEHADIRAN
|
||
1
2
3
4
|
Setiap tidak
masuk karena izin.
Setiap tidak
masuk tanpa keterangan.
Setiap tidak
masuk dengan membuat keterangan palsu.
Setiap membolos.
|
0,5
2
10
10
|
PAKAIAN
|
||
1
2
3
4
5
6
7
8
9
|
Setiap tidak
memakai pakaian seragam (kecuali baru mengalami musibah).
Setiap memakai
seragam tidak rapi/tidak dimasukkan.
Setiap tidak
menggunakan topi pada saat upacara.
Setiap memakai
sepatu sandal.
Setiap tidak
memakai kaos kaki.
Setiap memakai
pakaian ketat/rok mini/junkis
Setiap memakai
topi yang bukan topi sekolah.
Setiap memakai
jaket di dalam kelas, kecuali sakit dengan keterangan dokter.
Setiap memakai
seragam olahraga pada waktu KBM, kecuali pada saat Penjaskes.
|
10
3
2
5
2
5
3
2
2
|
KETERTIBAN
|
||
1
2
3
4
5
6
7
8
|
Setiap mengotori,
mencoret-coret milik sekolah, guru dan karyawan, teman dan orang lain.
Setiap merusak
benda milik guru, sekolah dan teman.
Setiap bermusuhan
dengan teman di dalam atau di luar kelas.
Setiap membuat
kegaduhan di dalam kelas pada saat KBM berlangsung.
Setiap melompat
pagar sekolah untuk keluar atau masuk.
Setiap melompat
lewat jendela untuk keluar atau masuk.
Setiap
menggunakan HP pada saat jam pelajaran.
Setiap
mengganggu/tidak tertib pada saat upacara/senam/jalan santai.
|
20
20
25
15
10
10
10
5
|
MEROKOK
|
||
1
2
|
Setiap membawa
rokok ke dalam kelas/sekolah.
Setiap merokok di
dalam kelas.
|
20
25
|
BACAAN PORNO
|
||
1
2
3
|
Setiap membawa
buku majalah, stensil, kaset, CD dan foto porno terlarang.
Setiap
memperjualbelikan buku majalah, stensil, kaset dan CD porno.
Setiap pembelian
foto, kaset dan CD porno terlarang.
|
40
50
|
SENJATA TAJAM
|
||
1
2
3
|
Membawa senjata
tajam/api tanpa izin.
Memperjualbelikan
senjata tajam/api.
Menggunakan
senjata tajam/api untuk mengancam, melukai orang lain.
|
100
100
100
|
NARKOBA DAN
MINUMAN KERAS
|
||
1
2
3
|
Mabuk di sekolah.
Membawa Narkoba
dan minuman keras di sekolah.
Menggunakan
Narkoba, minuman keras di dalam atau di luar sekolah.
|
100
100
100
|
BERKELAHI /
TAWURAN
|
||
1
2
3
|
Berkelahi/tawuran
dengan siswa sekolah lain.
Berkelahi antar
siswa SMA Negeri 4 Samarinda.
Setiap menjadi
provokator perkelahian.
|
75
75
75
|
INTIMIDASI /
ANCAMAN
|
||
1
2
|
Setiap mengancam
dan mengintimidasi guru dan karyawan.
Menganiaya,
mengeroyok mengintimidasi guru dan karyawan.
|
100
100
|
Catatan :
1.
Sanksi-sanksi yang belum
tercantum akan ditentukan kemudian.
2.
Pada awal tahun ajaran setiap
siswa diberi skor 100
3.
Pada akhir tahun ajaran siswa dikategorikan
Baik jika skornya 75-100
Cukup jika skornya 60-74
Kurang jika skornya 30-59
Sangat kurang jika
skornya 1-29
4.
Jika kurang dikenakan sanksi
diperhitungkan untuk tidak naik kelas.
5.
Jika sangat kurang dikenakan
sanksi dipertimbangkan untuk dikeluarkan.
v Motto Sekolah
MAN 1 Samarinda adalah islam, unggul dan
berbudaya.
v Visi dan Misi
Visi Sekolah :
Terwujudnya lembaga pendidikan yang unggul, novatif, mandiri, dan kreatif
berwawasan IPTEK berlandaskan IMTAQ.
Misi Sekolah :
A.
Akademis
1.
Meningkatkan semangat belajar
untuk membangun IPTEK yang berlandaskan IMTAQ
2.
Menumbuhkembangkan semangat
penelitian untuk mendapatkan ide baru yang berorientasi masa depan
B.
Non Akademis
1.
Menumbuhkan semangat wirausaha
yang kompetitif
2.
Meningkatkan keterampilan melalui
pengembangan kreatifitas dalam kegiatan intra dan ekstrakulikuler
3.
Mengikat sertakan masyarakat
untuk peduli terhadap pengembangan dan kualitas madrasah
4.
Menciptakan lingkungan yang
bersih, hijau, indah dan aman.
B.
Pelatihan Keterampilan Dasar Mengajar
Setelah mahasiswa diterjunkan ke lokasi
PPL di sekolah mitra, berbagai macam tugas dan kewajiban guru harus dimengerti
oleh mahasiswa sebagai calon guru. Salah satunya adalah keterampilan dasar
mengajar yang meliputi :
1. Keterampilan bertanya dasar lebih lanjut
2. Keterampilan memberikan penguatan
3. Keterampilan mengadakan variasi
4. Keterampilan menjelaskan
5. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
6. Keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil
7. Keterampilan mengelola kelas
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
Semua pokok-pokok keterampilan dasar
mengajar tersebut dapat diterapkan guru dalam mengelola kelasnya. Penerapan
keterampilan dasar mengajar ini menuntut guru untuk dapat mengimplementasikan
materi agar siswa dapat memahami apa yang disampaikan guru dalam kegiatan
belajar mengajar. Dalam pelatihan mengajar, penerapan keterampilan dasar
mengajar secara terintegrasi dalam latar ilmiah dan variasinya, pengelolaan
kegiatan belajar mengajar dan dampak terhadap siswa.
C.
Pelatihan Keterampilan Mengajar Terbimbing
Setelah keterampilan dasar mengajar
diketahui, penulis mulai melakukan pelatihan keterampilan mengajar terbimbing
yaitu terjun langsung ke lapangan untuk mengelola kelas dibimbing oleh seorang
tenaga staf guru (guru pamong) bidang studi yang bersangkutan. Biasanya dimulai
dengan membuka dan menutup materi, menyampaikan materi, penulis mendapatkan
bimbingan secara langsung dari guru pamong.
Untuk semua perangkat persiapan
mengajar ini termuat dalam Program Tahunan, Program Semester, dan lebih jelas
dijabarkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang secara sistematis
tersusun demi lancarnya kegiatan belajar mengajar.
D.
Pelatihan Keterampilan Mengajar Mandiri
Pada intinya pelatihan keterampilan mengajar mandiri sama
dengan yang terbimbing. Namun dalam hal ini lebih memfokuskan pada kemampuan
seorang calon guru di dalam pengelolaan kelas dan melakukan kegiatan belajar
mengajar ini secara mandiri. Setelah dianggap mampu, calon guru diperbolehkan
untuk melakukan kegiatan belajar mengajar ini secara mandiri. Dan seperti
halnya dengan guru lainnya sebelum mengajar agar mempersiapkan tugas-tugas
keguruan lainnya.
E.
Pelatihan Tugas – Tugas Keguruan Terbimbing dan Mandiri
Dalam PPL ini, penulis mendapatkan
pengalaman pelatihan tugas-tugas keguruan secara terbimbing dan mandiri. Dalam
tugas keguruan terbimbing ini penulis mendapatkan bimbingan dari guru pamong
dan dosen pembimbing. Sedangkan dalam tugas-tugas keguruan mandiri, penulis
mendapatkan pengalaman dari kegiatan mengajar didalam kelas yang berlangsung
selama penulis melaksanakan PPL dalam waktu kurang lebih 4 bulan.
F.
Ujian Praktik Pengalaman Lapangan
Dalam tahap praktik ujian mengajar
dapat dilaksanakan jika antara guru pamong (sebagai pembimbing di sekolah) dan
dosen pembimbing menganggap bahwa pencapaian kualitas hasil praktik dilapangan
sudah memadai dan mahasiswa yang bersangkutan sudah sisap untuk mengikuti
ujian. Mahasiswa yang akan melaksanakan ujian perlu membuat persiapan mengajar
dan menyediakan media yang diperlukan dengan memperhatikan prosedur pelaksanaan
ujian PPL diantaranya :
a. Sudah disetujui oleh guru pamong dan dosen pembimbing PPL untuk
melaksanakan ujian.
b. Harus meminta surat izin dari UPT PPL dengan membawa rencana pelaksanaan
pembelajaran serta persiapan mengajar dalam tahap latihan yang sudah ditanda
tangani oleh guru pamong dan dosen pembimbing.
c. Meminta bahan (materi) ujian pada guru pamong dan dikonsultasikan apabila
sudah dirancang satuan pendidikan dan rencana pelaksanaan pembelajaran serta
persiapan mengajar.
d. Membuat undangan yang ditanda tangani oleh kepala UPT PPL.
Adapun tata tertib pelaksanaan ujian PPL adalah :
a. Sudah hadir disekolah paling lambat 15 menit sebelum bel masuk berbunyi.
b. Ujian bisa dilaksankan apabila kedua pembimbing dalam hal ini adalah guru
pamong dan dosen pembimbing serta kepala sekolah atau yang mewakili sudah
hadir. Apabila pada waktu ujian salah satu pembimbing atau pihak sekolah tidak
hadir maka ujian tetap dilaksanakan dan tidak dianggap batal dengan
pemberitahuan dari kedua pembimbing atau pihak sekolah sebelumnya agar ujian
tetap dilaksanakan.
G.
Penyusunan Laporan Akhir
Tahap akhir seluruh kegiatan PPL yang
harus dilaksanakan oleh mahasiswa PPL adalah menyusun laporan. Laporan dibuat
secara individu (perorangan) dan laporan tersebut sebagai bahan penilaian dari
seluruh kegiatan PPL yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang melaksanakan
praktik.
Dalam penyusunan laporan ini, para
mahasiswa dibimbing oleh guru pamong dan dosen pembimbing. Kemudian setelah
dianggap baik oleh pembimbing maka harus disahkan, adapun yang mengesahkan
laporan yang telah dibuat adalah Kepala Sekolah (tempat PPL), Kepala UPT PPL
(sebagai pengelola pelaksana PPL), dan Dekan (sebagai atas nama Fakultas).
BAB
III
REFLEKSI KEGIATAN
A.
Refleksi Orientasi Lapangan
Tahap pelaksanaan pengenalan lapangan
dimulai dari penerjunan mahasiswa PPL ke lokasi yang telah ditentukan. Penulis
sendiri ditempatkan di MAN 1 Samarinda, yang berlokasi di Jln. P. Suryanata
Air Putih Samarinda. Pengenalan lokasi
berlangsung dari tanggal 17 Oktober 2011 sampai dengan tanggal 10 Februari 2012, sebelum jadwal paktek mengajar dilangsungkan yaitu pada tanggal 19 Oktober 2011.
MAN 1 Samarinda jika dilihat dari keadaan
fisik sekolah cukup strategis sebagai wadah pendidikan. Ini disebabkan
lingkungan fisik sekolah yang cukup mendukung serta keadaan penghijauan yang
berbeda dari sekolah yang lain yang mana sangat membantu dan mendukung kenyamanan
belajar dan mengajar. Hal tersebut merupakan keuntungan bagi siswa MAN 1 Samarinda.
Dalam kegiatan akademik di MAN 1 Samarinda, penulis melihat adanya penerapan kedisiplinan yang cukup
tinggi. Hal ini dapat terlihat dari jam pertama masuk sekolah yaitu pukul 07.30 Wita dan berakhir pada pukul 15.30 Wita, Sedangkan program
pengayaan atau pengembangan diri dilaksanakan pada pukul 16.00 Wita dan
berakhir pukul 17.00 Wita. Pada pintu masuk sekolah terdapat ruang yang dijaga oleh satpam dan piket yang bertugas sesuai dengan jadwal yang
sudah diatur oleh kepala sekolah. Setiap siswa yang datang terlambat pada jam
pertama ataupun jam-jam berikutnya dan meminta izin untuk pulang maka mereka
harus membawa atau meminta surat dari guru piket yang bersangkutan untuk
ditujukan kepada guru yang berada di dalam kelas.
Demikian pula bagi guru-guru yang
mengajar pada hari-hari tertentu diharuskan untuk datang tepat pada waktunya.
Hari senin mereka melaksanakan upacara bendera yang dilaksanakan pada pukul 07.30 Wita sampai pukul 08.20 Wita.
Setelah itu mereka melakukan proses belajar sepeti biasa. Pada hari Jum’at
dilaksanakan Muhadharah dan sholat dhuha yang dilaksanakan pukul 07.30-08.30
Wita, dan pada hari Sabtu mereka
melaksanakan kegiatan Senam Kesegaran Jasmani dipandu oleh guru olahraga dari pukul
07.30-08.20 Wita. Setelah itu mereka melakukan proses
belajar seperti biasa, dan tidak jarang pula mereka melaksanakan kerja bakti
membersihkan lingkungan sekolah.
Observasi pada kegiatan belajar-mengajar dilakukan pada minggu pertama sekaligus dalam rangka beradaptasi
dengan lingkungan sekolah. Selama satu sampai tiga kali pertemuan, calon
guru/mahasiswa diperkenalkan pada situasi kelas, yang meliputi siswa dan fisik
kelas secara lebih khusus. Selain itu calon guru juga diperkenalkan pada
administrasi kelas dan administrasi belajar-mengajar berdasarkan kebiasaan atau aturan guru pamong yang bersangkutan.
Kegiatan pengajaran yang sesungguhnya dilaksanakan setelah guru pamong dan
dosen pembimbing merasa persiapan yang dilakukan oleh calon guru sudah lengkap,
seperti persiapan satuan pembelajaran beserta rencana pelaksanaan pembelajaran.
Mengenai kesan umum terhadap kegiatan
belajar mengajar yang diamati selama seminggu dapat
diambil kesimpulan bahwa belajar-mengajar
berjalan dengan baik. Guru dengan pengalaman mengajarnya yang cukup lama mampu
menguasai kelas dengan baik dan memberikan materi secara santai, tidak terkesan
tergesa-gesa namun sampai pada sasaran yaitu pemahaman siswa terhadap materi
yang diberikan. Selain itu komunikasi antara guru dan murid berjalan dengan
baik, yang dapat dilihat dari keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapatnya
selama proses pembelajaran.
Pada kegiatan non akademik penulis
melihat dan merasa bahwa MAN 1 Samarinda selalu berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
di luar sekolah dan memiliki berbagai pretasi yang dapat dibanggakan, antara
lain kegiatan olimpiade sains, marching band, paskibra, pramuka, dan olahraga misalnya pertandingan sepak bola antarsekolah.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya tropi-tropi yang terpajang diruang tamu
dan ruang wakil kepala sekolah. Penulis juga sangat terkesan dengan interaksi
sosial dari seluruh anggota sekolah baik siswa, guru, maupun staf tata usaha
yang ada disekolah tersebut. Mereka menyambut dengan baik mahasiswa PPL dan
antusias mereka (siswa) pada minggu pertama sudah mengingat nama-nama guru PPL
walaupun guru tersebut tidak mengajar dikelas mereka, ditambah lagi sikap
kekeluargaan dari para guru yang mengajar di sana sangat
tinggi. Dari semua timbal balik tersebut penulis merasa sangat yakin akan dapat
melaksanakan kegiatan PPL ini dengan lancar.
Pada akhirnya penulis merasa sangat
dihargai oleh semua unsur sekolah yang dengan sukarela dan tidak segan-segan
meluangkan waktunya untuk memberikan informasi kepada penulis sehingga penulis
dapat dengan mudah memperoleh informasi tersebut. Hal ini berkat kerjasama dan
adanya rasa kekeluargaan yang tinggi dari pihak sekolah.
B.
Refleksi Pelatihan Keterampilan Dasar Mengajar
Sebagai calon guru, mahasiswa PPL
diberikan kesempatan berlatih secara mandiri didalam situasi nyata di MAN 1 Samarinda, yaitu kemampuan membuat persiapan mengajar, penguasaan
keterampilan mengajar, pengelolaan proses belajar mengajar, penampilan diri
sendiri, dan dampaknya terhadap siswa.
Adapun keterampilan mengajar yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Keterampilan bertanya
a. Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat yaitu :
- Menggunakan kata-kata yang dapat dipahami siswa
b. Pemberian acuan, diantaranya :
- Acuan berupa pertanyaan yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban
yang diharapkan.
c. Pemusatan dimulai dari pertanyaan yang berfokus luas, diikuti pertanyaan
yang lebih khusus dengan fokus yang sempit.
d. Pemberian giliran pertanyaan kepada siswa.
e. Pemberian waktu berfikir.
f.
Pemberian tuntunan dengan mengulangi
penjelasan-penjelasan sebelumnya dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
sederhana.
2. Keterampilan memberi penguatan
a. Penguatan verbal yang dinyatakan dengan :
- Kata-kata ; bagus, ya, benar, tepat, bagus sekali, betul, dan sebagainya.
- Kalimat ; pekerjaanmu baik sekali, dan sebagainya.
b. Penguatan non verbal yaitu :
- Penguatan berupa mimik dan gerakan badan ; senyuman, anggukan, acungan ibu
jari / acungan jempol, dan sebagainya.
- Penguatan dengan cara mendekati, seperti ; berdiri disamping siswa,
berjalan di sisi siswa, dan sebagainya.
3. Keterampilan mengadakan variasi
a. Menggunakan variasi suara seperti ; volume suara dan kecepatan suara.
b. Mimik dan gerak, yaitu memperjelas penyajiannya seperti ; tersenyum,
mengerutkan dahi, cemberut, alis mata dinaikkan, mengangguk-angguk, menggeleng,
dan sebagainya.
c. Kesenyapan.
d. Kontak pandang.
e. Pemusatan perhatian, dengan memberikan tekanan pada butir-butir penting
seperti ; perhatikan baik-baik, ini penting sekali.
4. Keterampilan menjelaskan
a. Merencanakan.
b. Menyajikan suatu penjelasan :
- Bahasa yang diucapkan harus jelas.
- Pembicaraan dilakukan dengan lancar.
- Kalimat disusun dengan tata bahasa yang baik, contoh ; harus jelas, nyata,
ada hubungannya dengan benda-benda yang ditemui.
c. Umpan balik yaitu dengan memberikan pertanyaan dan kesempatan pada siswa
untuk menjawab.
5. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
a. Membuka pelajaran
- Menarik perhatian siswa, seperti gaya mengajar guru dan penggunaan alat
bantu mengajar.
- Menimbulkan motivasi.
- Menimbulkan acuan.
- Membuat kaitan dengan menjelaskan konsep-konsepnya terlebih dahulu.
b. Menutup pelajaran
- Membuat kesimpulan
- Evaluasi (tertulis dan lisan)
6. Keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil
Dalam pengorganisasian siswa, penulis
membuat kelompok kerja siswa yang berbentuk turnamen dimana satu kelas dibagi
menjadi 6 kelompok yang mana 1 kelompok terdiri dari 6 orang. Setelah itu
setiap masing-masing kelompok tadi di tugaskan membuat soal dalam bentuk isian
beserta jawabannya sebanyak 30 soal. Selanjutnya soal-soal tersebut juga harus
dipelajari sendiri oleh kelompoknya masing-masing, kemudian setelah siap soal
tersebut dikumpulkan kepada penulis. Selanjutnya penulis membagi 6 kelompok
tadi kedalam 6 meja turnamen yang mana didalam meja turnamen tersebut terdiri
dari salah satu orang perwakilan dari kelompok 1 sampai 6. Jadi dalam setiap
meja turnamen terdiri terdiri dari 6 orang. Kemudian soal-soal yang sudah
dikumpulkan kepada penulis tadi di pilah-pilah mana yang akan di tanyakan
kembali kepada siswa. Secara beurutan dari meja turnamen 1 sampai meja turnamen
6 mendapat giliran menjawab pertanyaan soal dari guru PPL yang telah dibuat
oleh kelompok tadi yaitu masing-masing sebanyak 10 soal secara acak, bagi siswa
yang angkat tangan dan bisa menjawab maka ia akan memperoleh 1 poin untuk
dirinya sendiri dan kelompok asalnya
juga mendapatkan 1 poin, dan apabila dalam meja turnamen tersebut tidak
ada yang bisa menjawab pertanyaan maka pertanyaannya dilempar kepada meja
turnamen yang lainnya, dan apabila jawabannya benar pemberian poin sama seperti
yang telah dijelaskan di atas tetapi apabila jawabannya salah maka poin
kelompoknya dikurangi 1 poin. Setelah semuanya berakhir maka dihitung jumlah
poin yang diperoleh oleh masing-masing siswa dan masing-masing kelompok. Bagi
kelompok yang terbanyak mengumpulkan poin maka kelompok tersebut berhak
mendapatkan bonus 1 poin untuk masing-masing anggota kelompoknya. Jadi disini
terjadi persaingan antara kelompok dan sesama siswa secara sehat.
7. Keterampilan mengelola kelas
a. Rasional
Yaitu guru membelajarkan siswa yang
berkaitan dengan motivasi belajar, minat, kemampuan belajar, dan lain-lain.
Proses belajar siswa yang optimal dapat terganggu oleh faktor internal dan eksternal
siswa yang tidak menunjang. Oleh karena itu, guru harus mampu mengelola kelas
agar siswa dapat belajar secara optimal.
b. Pengertian
Keterampilan mengelola kelas adalah
keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal,
serta mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
Dalam pengorganisasian siswa, penulis
membuat kelompok kerja siswa yang bentuknya berpasangan dan kelompok atau
perseorangan. Setelah pengelompokan tersebut dibuat, penulis memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan hasil kerja tersebut.
C.
Refleksi Pelatihan Keterampilan Mengajar Terbimbing
Dengan adanya keterampilan mengajar
terbimbing, penulis dapat menerapkan kemampuan mengajarnya secara utuh dan terintegrasi
melalui pembelajaran bidang studi spesialisasi kimia pada kelas yang sesungguhnya. Disini penulis sangat berterima kasih kepada guru pamong dan dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan secara intensif, baik dalam
bimbingan keterampilan mengajar maupun dalam keterampilan-keterampilan lainnya.
Dalam pelatihan mengajar secara
terbimbing ini, penulis secara spesifik memfokuskan perhatiannya pada persiapan
mengajar, penerapan keterampilan dasar mengajar secara terintegrasi dalam latar
belakang ilmiah yang bervariasi, pengelolaan kegiatan belajar mengajar dan sera
dampaknya terhadap siswa.
Adapun penerapan keterampilan mengajar
yang dilakukan penulis selama pelatihan keterampilan mengajar terbimbing adalah
:
1. Keterampilan bertanya
Dalam mengungkapkan pertanyaan penulis
melakukannya dengan baik yaitu memberi pertanyaan secara jelas dan singkat.
Selain itu penulis juga menggunakan kata-kata yang dapat dipahami oleh siswa.
Tapi sayangnya terkadang ada siswa yang tidak menyimak pertanyaan yang
diberikan oleh penulis sehingga penulis mengulang kembali pertanyaan yang
dimaksud.
Pemberian pertanyaan kepada siswa
diberikan secara bergiliran sehingga mereka mendapatkan kesempatan untuk
berbicara dan menjawab pertanyaan yang dimaksud. Untuk menjawab pertanyaan yang
diberikan, penulis juga memberikan waktu untuk berfikir bagi siswa agar jawaban
dari pertanyaan dapat dijawab dengan benar.
2. Keterampilan memberi penguatan
Pemberian penguatan pada siswa dibagi
menjadi dua yaitu penguatan verbal dan non verbal. Dalam penguatan verbal
penulis sering menggunakan kata-kata ; bagus, ya, betul, atau pekerjaanmu baik
sekali, dan sebagainya. Sedangkan untuk penguatan non verbal penulis
menggunakan mimik atau gerakan badan misalnya
dengan anggukan, senyum ataupun berjalan disisi siswa.
3. Keterampilan mengadakan variasi
Penggguanaan variasi dalam mengajar
banyak sekali contohnya, misalnya ; dalam penggunaan variasi suara seperti
volume suara dan kecepatan suara.
Sering juga dalam penyajian materi
penulis melakukan gerakan ataupun mimik wajah untuk memperjelas penyajian
materi, misalnya ; mengangguk-angguk, menggeleng, mengerutkan dahi, alis mata
dinaikkan, tersenyum dan sebagainya. Sering juga penulis berhenti sebentar
dalam penyajian materi untuk melihat siswa apakah memperhatikan pelajaran atau
tidak (dalam hal ini disebut kesenyapan).
Selain variasi diatas, penulis juga
sering menggunakan variasi dengan memberikan tekanan pada butir-butir penting
seperti ; perhatikan ya baik-baik, atau nah ini penting sekali anak-anak, jadi
simak baik-baik. Untuk variasi ini guru pamong selaku orang yang bertugas
membimbing penulis memberikan respon yang baik. Karena dengan variasi ini siswa
jadi memperhatikan penulis dalam menyampaikan
materi.
4. Keterampilan menjelaskan
Untuk menjelaskan suatu materi, penulis
mempersiapkan dan merencanakan materi apa yang diberikan kepada siswa dan
membawakannya dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami oleh siswa. Setelah
menjelaskan penulis memberikan pertanyaan dan kesempatan bertanya kepada siswa.
Dalam menjelaskan materi, penulis sudah dianggap bisa oleh guru pamong.
5. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Dalam membuka pelajaran, penulis
biasanya memberikan salam terlebih dahulu, dan dijawab balik oleh siswa, lalu
penulis menyuruh siswa-siswa berdoa terlebih dahulu sebelum memulai pelajaran.
Setelah itu penulis mengabsen siswa, menanyakan sampai dimana materinya,
memberikan motivasi kepada siswa untuk dapat belajar lebih giat. Setelah semua
itu dilakukan penulis mulai menerangkan pelajaran tetapi sebelumnya penulis
menjelaskan konsep-konsepnya terlebih dahulu.
Sedangkan dalam menutup pelajaran,
penulis membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya dan
kemudian memberikan evaluasi, terkadang penulis memberikan evaluasi secara
lisan dan terkadang secara tertulis. Apabila setelah semuanya selesai penulis
menutup dengan memberikan salam, dan dijawab oleh siswa. Jika pada jam
pelajaran terakhir siswa diminta berdoa sebelum pulang.
6. Keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil
Dalam pengorganisasian siswa, penulis
membuat kelompok kerja siswa yang bentuknya berpasangan dan kelompok. Setelah
pengelompokan tersebut dibuat, penulis memberikan tugas-tugas dan memberi alur kerja serta cara kerja kelompok tersebut. Kemudian penulis memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan hasil kerja tersebut.
7. Keterampilan mengelola kelas
Kesulitan yang paling berat didapat
penulis dalam mengajar adalah mengelola kelas. Karena banyaknya siswa yang ada
di dalam kelas serta berbedanya karakter setiap siswa sehingga penulis
mengalami hambatan dalam mengelola kelas secara keseluruhan. Tetapi dengan
seiringnya waktu siswa-siswi tersebut mulai mengerti dan memahami untuk tidak
ribut di dalam kelas. Dalam pengelolaan kelas ini guru pamong memberi
masukan-masukan yang sangat berarti bagi penulis seperti : melakukan tindakan
yang tegas terhadap siswa yang ribut atau yang tidak memperhatikan pelajaran
sedangkan dosen pembimbing juga memberi saran untuk mengubah-ubah metode
mengajar agar siswa tidak bosan.
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
Dalam pengorganisasian siswa, penulis
membuat kelompok kerja siswa yang bentuknya berpasangan dan kelompok atau
perorangan. Setelah pengelompokan tersebut dibuat, penulis memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan hasil kerja tersebut.
Dalam keterampilan mengajar secara
terbimbing ini terdapat 2 kriteria yaitu : kriteria kualitatif dan kuantitatif.
Dalam kriteria kualitatif ini penulis diberikan penjelasan tentang penilaian
APKG. Sedangkan kriteria kuantitatif penulis mendapakan bimbingan dari guru
pamong dan dosen pembimbing untuk membuat persiapan mengajar dimulai dari
pembuatan satuan pelajaran dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Selain itu
penulis mendapatkan masukan-masukan dari guru pamong terutama pada saat
melakukan pengajaran di dalam kelas seperti :
- Penulis dianjurkan untuk mengawasi dan mengontrol siswa-siswi di dalam
kelas agar tidak ribut dan berbicara sendiri.
- Dalam menyampaikan materi pelajaran, penulis diminta untuk tidak terlalu
cepat agar tidak terkesan terburu-buru.
- Penulis kurang memberikan motivasi belajar kepada siswa.
- Penulis kurang memperhatikan pengorganisasian berpasangan atau kelompok.
D.
Refleksi Pelatihan Keterampilan Mengajar Mandiri
Disini penulis diberi kesempatan
berlatih mengajar secara mandiri. Untuk menerapkan secara utuh dan terintegrasi
segala kemampuan keguruan di dalam situasi nyata, juga penghayatan konteks dan
mengasah kemampuan refleksi.
Dalam pelatihan secara mandiri ini,
penulis diberi kepercayaan untuk mengelola kelas secara mandiri, baik tugas,
pelaksanaan mengajar dan cara penilaian hasilnya. Namun disini baik guru pamong
maupun dosen pembimbing tetap melakukan tugas bimbingan terhadap penulis. Dan
dalam waktu tertentu penulis mendapatkan bimbingan yang intensif.
Materi pokok pelatihan mengajar dan
tugas-tugas keguruan lainnya secara mandiri sama saja dengan materi dalam
pelatihan terbimbing, yang membedakannya hanya dari segi kadar intensifnya
bimbingan yang dilakukan dan supervisinya dari dosen pembimbing maupun guru
pamong.
Dalam penilaian keterampilan mengajar
mandiri ini, respon siswa terhadap penulis sudah mulai baik. Ini dikarenakan
sudah mengenalnya siswa terhadap penulis, sehingga mereka tidak canggung lagi
ataupun ribut di dalam kelas. Dalam hal pelajaranpun siswa tidak malu ataupun
takut dalam bertanya atau menjawab pertanyaan yang diberikan penulis. Tanggapan
yang baik juga diberikan oleh guru pamong selaku pembimbing penulis dalam
praktek pengalaman lapangan.
E.
Refleksi Tugas – Tugas Keguruan Terbimbing dan Mandiri
Setelah mulai tahap pelatihan
keterampilan mandiri, tugas selanjutnya yaitu tugas-tugas keguruan secara
terbimbing dan mandiri. Disini penulis diberi kesempatan berlatih secara
terbimbing dan mandiri. Untuk menerapkan secara utuh dan terintegrasi dalam
situasi nyata juga penghayatan konteks dan mengasah kemampuan refleksi.
Tugas-tugas keguruan yang didapat
penulis dari guru pamong dan dosen pembimbing adalah :
-
Penyusunan program tahunan
-
Penyusunan program semester
-
Penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP)
-
Pengembangan materi, media, dan sumber
belajar
-
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
-
Penyusunan kisi-kisi soal ujian
semester
Dalam tugas-tugas secara terbimbing dan
mandiri penulis diberi bimbingan oleh guru pamong dan dosen pembimbing untuk
melaksanakan tugas mengajar dan cara penilaian hasilnya. Dan dalam waktu
tertentu penulis mendapatkan bimbingan yang intensif dari mereka.
F.
Refleksi Ujian Praktek Pengalaman Lapangan
Dalam melaksanakan ujian PPL, mahasiswa
PPL harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan, yaitu membuat minimal 8 rencana pelaksanaan pembelajaran dan 2 satuan pendidikan
yang telah disetujui oleh guru pamong, dosen pembimbing, kepala sekolah, dan
kepala UPT PPL.
Pada saat pelaksanaan ujian PPL, yang
dihadiri oleh guru pamong, dosen pembimbing, dan kepala sekolah atau yang
mewakili, dimana siswa telah dipersiapkan untuk dapat memperhatikan dengan
sebaik-baiknya materi yang akan disampaikan. Siswa diberi kebebasan untuk dapat
mengajukan pertanyaan tentang materi
yang tidak dimengerti. Selanjutnya mahasiswa PPL sebagai calon guru yang hendak
melaksanakan ujian PPL harus mempersiapkan terlebih dahulu hal-hal sebagai
berikut :
-
Penguasaan materi pelajaran yang akan
diajukan
-
Persiapan fisik
-
Persiapan mental
-
Persiapan alat bantu belajar mengajar
-
Mempersiapkan alat penilaian kemampuan guru (APKG)
Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan,
penulis berusaha untuk tampil seoptimal mungkin. Dukungan dari teman-teman PPL,
juga dari siswa cukup memberikan rasa percaya diri yang kuat. Apa yang telah
disarankan, baik dari guru pamong maupun dosen pembimbing penulis laksankan
dengan sungguh-sungguh. Dimulai dengan penampilan diri, penguasaan materi
ataupun penguasaan kelas semuanya mendapatkan perhatian yang cukup dari guru pamong dan
dosen pembimbing.
G.
Refleksi Penyusunan Laporan Akhir
Setelah semuanya dapat dilaksanakan,
maka pada akhirnya sebagai tugas akhir, penulis membuat laporan akhir. Pada
pembuatan laporan, penulis tidak mendapatkan kesulitan yang berarti karena
semua data yang diperlukan dalam penyusunan laporan ini telah penulis kumpulkan
jauh hari sebelumnya.
Penyusunan laporan akhir dilakukan pada
saat seluruh kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan sebaik-bainya, dengan
persetujuan guru pamong, dosen pembimbing, dan kepala sekolah serta diketahui
oleh kepala UPT PPL.
Dalam penyusunan laporan akhir ini
formatnya berdasarkan format laporan yang baru yang telah disusun secara garis
besar oleh UPT PPL. Dalam hal ini yang ditekankan adalah pada pengembangan
keterampilan dasar mengajar sedangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
hanya merupakan lampiran materi yang diajukan.
BAB
IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan praktik
pengalaman lapangan (PPL) di MAN 1 Samarinda, penulis menyadari sepenuhnya akan pentingnya praktik tersebut.
Dimana dalam praktik tersebut penulis benyak mendapatkan hal-hal baru yang
belum pernah penulis dapatkan sebelumnya. Walaupun PPL ini sudah selesai namun
belum berarti sampai disini tugas penulis, tetapi masih banyak yang harus
penulis pelajari khususnya semua hal yang berhubungan dengan tugas sebagai
seorang guru. Dalam hal ini penulis mengemukakan kesimpulan antara lain :
1. Kegiatan praktik pengalaman lapangan (PPL) merupakan upaya penulis untuk
menyelesaikan kredit SKS yang ada.
2. Kegiatan praktik
pengalaman lapangan (PPL) merupakan sarana yang digunakan penulis untuk
berpartisipasi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, khususnya di MAN 1
Samarinda.
3. Kegiatan praktik pengalaman lapangan (PPL) merupakan kegiatan yang
menyeluruh dalam arti mengarahkan segala kemampuan dan ilmu pengetahuan yang
telah didapat untuk disumbangkan bagi dunia pendidikan, khususnya di MAN 1 Samarinda.
4. Kegiatan praktik
pengalaman lapangan (PPL) merupakan sarana untuk mengukur pengetahuan yang
sudah didapat dibangku kuliah dari semester satu sampai semester tujuh.
5. Kegiatan praktik
pengalaman lapangan (PPL) merupakan sarana perbandingan antara teori yang
didapat dibangku kuliah dengan praktik langsung/penerapannya di dalam dunia
pendidikan sebagai calon pendidik.
6. Kegiatan praktik lapangan (PPL) merupakan sarana untuk mengetahui secara
langsung situasi dan kondisi pendidikan yang sesungguhnya kelak menjadi
pengalaman yang berguna bagi penulis saat telah menjadi seorang guru.
7. Dalam melakukan kegiatan PPL khususnya belajar mengajar, sebaiknya
mahasiswa PPL menggunakan alat peraga dalam menyampaikan materi karena dapat
membantu siswa memahami pelajaran yang diberikan.
B.
Saran
Setelah mengadakan kegiatan PPL ini,
penulis merasa perlu memberikan saran-saran yang mungkin perlu dan berguna
dalam rangka peningkatan PPL, selanjutnya terutama untuk MAN 1 Samarinda. Adapun saran-saran yang penulis kemukakan antara lain :
1. Bagi mahasiswa yang ingin dapat melaksanakan PPL dengan hasil yang optimal,
hendaknya mempersiapkan diri secara bersungguh-sungguh, dan alangkah baiknya
mahasiswa yang memprogramkan PPL adalah mereka yang telah menyelesaikan teori.
Karena program PPL memerlukan kesiapan-kesiapan berupa mental, dana, dan yang
terpenting adalah kesiapan dalam hal ilmu pengetahuan baik yang menyangkut
pengetahuan tentang kegiatan belajar mengajar itu sendiri maupun tentang
program studi yang bersangkutan.
2. Bagi mahasiswa PPL hendaknya tidak segan-segan untuk bertanya dan meminta
pengarahan, nasehat, bimbingan baik dari guru pamong, dosen pembimbing, kepala
sekolah, kepala UPT PPL, maupun guru-guru disekolah tempat mahasiswa PPL
praktik.
3. Bagi mahasiswa PPL berikutnya hendaknya memperhatikan segala petunjuk, dan
aturan-aturan yang sudah ditetapkan oleh UPT PPL, agar nantinya tidak terjadi
kesalahpahaman.
4. Dalam hal kegiatan belajar mengajar, sebaiknya mahasiswa PPL, belajar dari
guru pamong atau guru-guru lainnya dalam pengelolaan kelas. Karena hal inilah
yang menjadi sorotan dari para guru disekolah yang bersangkutan.
5. Bagi mahasiswa PPL, hendaknya memperhatikan penampilan dalam berpakaian dan
bertingkah laku dilingkungan sekolah, karena sebagai seorang calon guru
tentunya dapat menjadi panutan yang baik bagi anak didiknya.
6. Bagi mahasiswa PPL, hendaknya ikut aktif di dalam segala kegiatan di
sekolah agar lebih menjamin rasa kekeluargaan baik antara guru yang ada maupun
dengan siswa-siswa.
7. Untuk pihak MAN 1 Samarinda hendaknya mempertahankan
peraturan dan tata tertib yang sudah dilaksanakan dengan baik dan meningkatkan
segala sesuatu yang dirasa perlu sehingga tercipta situasi yang lebih kondusif
yang menunjang keberhasilan proses belajar mengajar.
8. Untuk siswa-siswi MAN 1 Samarinda, sebaiknya banyak-banyak belajar karena tugas dari seorang murid
adalah belajar sehingga prestasi akademiknya dapat lebih ditingkatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar