Blogger news

Abis baca di LIKE ya...hahaha

Sabtu, 04 Februari 2012

Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II


L A P O R A N

KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ( PPL ) II
DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1
                                     S A M A R I N D A                        



Oleh :

MUHAMMAD RAMLI
NIM. 0805045056


PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN MATEMATIKA



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2012

PENGESAHAN LAPORAN
KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ( PPL II)
di MADRASAH ALIYAH NEGERI 1
                     S A M A R I N D A                     

Nama                                       : Muhammad Ramli
N I M                                      : 0805045056
Fakultas                                   : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan                                    : Pendidikan MIPA
Program Studi                          : Pendidikan Matematika
Lokasi PPL                              : MAN 1 Samarinda
Tanggal Pengesahan                  : Februari 2012


Mengesahkan,

Kepala UPT PPL,                                            Kepala MAN 1 Samarinda,



            Drs. Agussalim Rasjid                          Drs. Edy Purwandono, M.Pd
           NIP. 19490826 198303 1 001                  NIP. 19670509 199303 1 003

Mengetahui,
Dekan FKIP Universitas Mulawarman,



Drs. H. Syahril Bardin, M.Si
NIP.  19561209 198903 1 001


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini.
Penulisan laporan PPL ini berisi gambaran tentang seluruh aktivitas yang dilakukan mahasiswa selama melakukan PPL yang berlokasi di Madrasah Aliyah Negeri 1 Samarinda.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1.        Bapak Drs. H. Syahril Bardin, M.Si, selaku Dekan FKIP UNMUL.
2.        Bapak Drs. Edy Purwandono, M.Pd, selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Samarinda yang telah memberikan sarana dan prasarana sehingga kegiatan PPL dapat berjalan dengan baik dan lancar.
3.        Bapak Drs. Agussalim Rasjid, selaku kepala UPT PPL FKIP UNMUL.
4.        Bapak Drs. Helmy Hassan, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang banyak memberikan saran dan masukan-masukan selama pelaksanaan program PPL.
5.        Bapak Drs. Asyril, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika yang telah banyak memberikan saran, bimbingan dan perhatiannya selama program PPL.
6.        Bapak Drs. Abd. Basir A., M.Si selaku Dosen Pembimbing yang banyak memberikan dukungan moril serta masukan-masukan selama pelaksanaan program PPL.
7.        Bapak Abdullah Marisi, S.PdI selaku Guru Pamong yang banyak memberikan saran-saran dan perhatiannya.
8.        Seluruh rekan PPL  yang telah memberi semangat dan perhatiannya dalam melaksanakan PPL.
9.        Seluruh Bapak dan Ibu Guru dan Staf Tata Usaha MAN 1 Samarinda yang telah banyak membantu dalam kegiatan PPL.
10.    Seluruh Siswa-Siswi MAN 1 Samarinda, terutama Siswa-Siswi kelas XI IPS-1 dan XI IPS-2  yang penulis sayangi.
11.    Kedua orang tua saya, terimakasih atas doanya untuk penulis sehingga terselesaikannya laporan ini.
Dalam penulisan kegiatan PPL II ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin, namun penulis juga memiliki keterbatasan selaku manusia biasa. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sekalian dan akhirnya penulis berharap semoga hasil kegiatan PPL II ini bermanfaat bagi pembaca.
                                                                                    Samarinda,      Februari 2012

                                                                                                Penulis
                                         

DAFTAR ISI     


HALAMAN JUDUL......................................................................... i
PENGESAHAN LAPORAN PPL.................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................... v

BAB I      PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Kegiatan............................................... 1
B.     Tujuan Kegiatan............................................................ 3
C.     Manfaat Kegiatan......................................................... 4

BAB II    KEGIATAN – KEGIATAN PPL
A.     Orientasi Lapangan....................................................... 5
B.     Pelatihan Keterampilan Dasar Mengajar....................... 20
C.     Pelatihan Keterampilan Mengajar Terbimbing............... 21
D.     Pelatihan Keterampilan Mengajar Mandiri..................... 21
E.      Pelatihan Tugas-tugas Keguruan Terbimbing dan Mandiri..22
F.      Ujian PPL........................................................................22
G.     Penyusunan Laporan Akhir..............................................23

BAB III   REFLEKSI KEGIATAN
A.     Refleksi Orientasi Lapangan.............................................25    
B.     Refleksi Pelatihan Keterampilan Dasar Mengajar..............28
C.     Refleksi Pelatihan Keterampilan Mengajar Terbimbing......32
D.     Refleksi Pelatihan Keterampilan Mengajar Mandiri...........37
E.      Refleksi Tugas-tugas Keguruan Terbimbing dan Mandiri...38
F.      Refleksi Ujian PPL.......................................................... 39
G.     Refleksi Penyusunan Laporan Akhir................................ 40

BAB IV   PENUTUP
A.     Kesimpulan.................................................................... 41
B.     Saran............................................................................. 42

LAMPIRAN – LAMPIRAN

 
                                                             BAB I     
                                                    PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
Pengajaran merupakan suatu sistem dan memiliki berbagai komponen yang saling berkaitan. Oleh karena itu, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman Samarinda, memprogramkan mata kuliah PPL yang berkaitan dengan pengajaran di Sekolah. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan tersebut sangat diperlukan untuk mendukung terbentuknya tenaga pendidik yang bermutu, mengingat hal itu maka setiap mahasiswa FKIP UNMUL wajib menempuh mata kuliah tersebut sebagai kegiatan intrakulikuler.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman Samarinda, merupakan lembaga pendidikan yang mencetak guru profesional sesuai dengan disiplin ilmunya. Dalam pelaksanaan program PPL tersebut mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik. Seorang mahasiswa FKIP yang merupakan calon seorang guru dituntut agar memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap serta pola tingkah laku yang diperlukan sebagai seorang yang berprofesi guru.
Pengertian PPL sendiri adalah sebagai titik kulminasi dari seluruh program pendidikan yang telah dihayati dan dialami oleh mahasiswa. Maka PPL merupakan ajang pelatihan untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperoleh diperkuliahan dalam rangka pembentukan guru yang profesional.
Dengan demikian PPL adalah suatu program yang mempersyaratkan kemampuan aplikatif dan terpadu dari seluruh pengalaman belajar sebelumnya ke dalam program pelatihan berupa kinerja dalam semua hal yang berkaitan dengan jabatan keguruan, baik kegiatan mengajar maupun tugas-tugas keguruan lainnya. Kegiatan PPL ini diarahkan dalam bentuk pelatihan terbatas, pelatihan terbimbing dan pelatihan mandiri. Semua kegiatan ini harus terjadwal secara sistematis, di bawah bimbingan dosen pembimbing dan guru pamong yang sudah memenuhi kriteria pemilihan.
Sedangkan dipandang dari sudut kurikulum, PPL adalah suatu program mata kuliah proses pembelajaran yang diprasyaratkan dalam pendidikan pra jabatan guru. PPL direncanakan untuk menyiapkan mahasiswa calon guru agar memiliki atau menguasai kemampuan keguruan yang terpadu secara utuh, sehingga mereka dapat mengemban tugas dan tanggung jawab secara profesional.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, selaku mahasiswa Universitas Mulawarman yang berada di bawah bimbingan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, penulis mempunyai kewajiban untuk mengikuti PPL II dalam rangka penyelesaian perkuliahan program S1, dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Dalam hal ini penulis melaksanakan Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Madrasah Aliyah Negeri I Samarinda.
Adapun alasan penulisan laporan ini adalah :
1.      Sebagai salah satu syarat yang telah diprogramkan dan wajib untuk dilaksanakan oleh setiap mahasiswa FKIP Universits Mulawarman.
2.      Sebagai bahan perbandingan dan informasi bagi mahasiswa yang belum melaksanakan kegiatan PPL.
3.      Sebagai sarana untuk menghasilkan tenaga pendidik yang profesional dan bermutu di masa yang akan datang melalui latihan mengajar dan pelaksanaan tugas kependidikan lainnya yang dilakukan secara terpadu dan terarah.

B.       Tujuan
Tujuan umum PPL adalah untuk melatih mahasiswa calon guru agar memiliki kemampuan memperagakan kinerja dalam situasi nyata, baik dalam kegiatan maupun tugas-tugas keguruan lainnya, adapun tujuan khusus PPL adalah :
1.      Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administratif, akademik, dan sosial psikologi sekolah tempat pelatihan PPL.
2.      Menguasai berbagai keterampilan mengajar.
3.      Menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan secara utuh dan terpadu dalam situasi nyata.
4.      Mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial dilingkungan sekolah.
5.      Menarik kesimpulan nilai edukatif dan pengalaman selama pelatihan melalui refleksi dalam bentuk laporan.

C.       Manfaat Kegiatan
Setiap kegiatan dalam mengajar pada dasarnya mempunyai manfaat yang ingin dicapai. Demikian pula dengan praktik pengalaman lapangan ini yang dalam pelaksanaannya langsung berhadapan dengan lapangan nyata proses belajar mengajar. Oleh karena itu seorang calon guru didalam melaksanakan praktik pengalaman lapangan ini memiliki beberapa manfaat, diantaranya :
1.      Untuk mengembangkan pengetahuan tentang proses belajar mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya.
2.      Untuk mempraktikkan ilmu yang telah diperoleh dibangku kuliah ke dalam kegiatan yang nyata.
3.      Untuk memperoleh gelar sarjana dalam bidang keguruan dan ilmu pendidikan.
4.      Untuk memperdalam interaksi sosial di dalam lingkungan sekolah.


BAB II
KEGIATAN – KEGIATAN PPL

A.       Orientasi Lapangan
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II) yang selama kurang lebih 4 bulan, yaitu terhitung dari 17 Oktober 2011 sampai dengan 10 Februari 2012.
Sebagai realisasi dari program kegiatan PPL yang dilaksanakan oleh penulis, disini penulis mencoba melaporkan serangkaian kegiatan yang dialami selama berada di lingkungan Madrasah Aliyah Negeri 1 Samarinda. Pelaksanaan observasi diawali dengan serah terima dari pihak panitia PPL yang diwakili oleh Bapak Reza, M.Pd, dan diterima langsung oleh Waka Kurikulum MAN 1 Samarinda yaitu Ibu Rahmawati, M.PKim, dalam hal ini diawali oleh Dosen Pembimbing yang langsung diterima oleh Waka Kurikulum selanjutnya diperkenalkan kepada Waka Kesiswaan dan Staf Guru yang pada saat itu mengajar di madrasah tersebut. Kemudian secara singkat dijelaskan mengenai keadaan lingkungan MAN 1 Samarinda baik dari segi fisik maupun akademik. Dan terakhir penulis diberitahukan nama-nama Guru Pamong yang bertugas membantu mahasiswa PPL.
Pada masa pengenalan sekolah dirasa cukup maka kegiatan lanjutan yang dilaksanakan penulis yaitu mengadakan observasi kelas. Dalam hal ini penulis diperkenankan untuk dapat memasuki kelas yang telah ditentukan oleh guru pamong yang telah ditunjuk oleh sekolah. Setelah mendapatkan penjelasan dari guru pamong tentang beberapa hal yang berkaitan dengan keadaan kelas, murid, dan sistem kegiatan belajar mengajar, penulis diperkenankan untuk dapat mengelola kelas tersebut dan masih didampingi oleh guru pamong.
Berikut Gambaran Umum tentang keadaan dan kondisi sekolah tempat PPL dilaksanakan :
1.      Nama Sekolah tempat PPL II
Madrasah Aliyah Negeri 1 Samarinda.
2.      Alamat Sekolah
a.       Jalan                                  : P. Suryanata Air Putih
b.      Kecamatan                        : Samarinda Ulu
c.       Kabupaten / Kodya           : Samarinda
d.      Telepon                             : (0541) 742909
3.      SK Dirjen Binbaga Islam         :
a.       Terhitung mulai tanggal       : 29/08/1997
b.      Nomor SK                        : 150.517.150
c.       Tanggal SK                       : 15 Juli 1978
4.      Keadaan Lingkungan Sekolah
Madrasah Aliyah Negeri 1 Samarinda menggunakan jenis bangunan permanen (tidak bertingkat) lokasi cukup kondusif untuk proses belajar mengajar.
N. S. S.           : 311647204001.

5.      Fasilitas Sekolah
No
Nama Barang
Jumlah
1.
Ruang Kepala Sekolah
1
2.
Ruang Wakil Kepala Sekolah
1
3.
Ruang Administrasi/TU
1
4.
Ruang Guru
2
5.
Ruang Belajar
13
6.
Ruang Laboratorium
-         IPA
-         Komputer
-         Bahasa
-         Media

1
1
1
1
7.
Ruang BK
1
8.
Ruang UKS
1
9.
Ruang OSIS
1
10.
Ruang Perpustakaan
1
11.
Ruang Aula Serbaguna
1
12.
Ruang Koperasi
1
13.
Lapangan Olahraga dan merupakan lapangan upacara
1
14.
Ruang Musholla
1
15.
Ruang Gudang
2
17.
Toilet/WC
-         Toilet Guru
-         Toilet UKS
-         Toilet Perpustakaan
-         Toilet Siswa

1
1
1
11
18.
Kantin
3
Keterangan :
MAN 1 Samarinda lokasinya berada di tengah-tengah Pusat Kegiatan Umat Islam ( Islamic Center ) Kalimantan Timur dengan luas tanah 15.065 M2 dan luas bangunan 2.200 M2. Lokasi MAN 1 sangat strategis dan suasananya yang nyaman dan alami, dimana di sekelilingnya di dominasi oleh perbukitan dengan pohon-pohon yang diantaranya adalah buah-buahan. Selain itu lokasi MAN 1 tidak terletak langsung di pinggir jalan sehingga walaupun di daerah tersebut merupakan pemukiman penduduk, suasana MAN 1 tidak terganggu oleh suara bising baik yang berasal dari kendaraan bermotor maupun kebisingan lain. Hal ini sangat mendukung proses belajar mengajar, karena selalu tercipta kondisi belajar yang kondusif guna pengembangan prestasi dan bakat siswa-siswinya.
MAN 1 Samarinda dilengkapi berbagai fasilitas yang mendukung proses pendidikan dan pengajaran di dalamnya, diantaranya :
1.      Ruang belajar 14 lokal dengan luas 1.312,70 m2.
Meliputi :
a. Kelas I                   : 5 kelas
b. Kelas II                 : 5 kelas
c. Kelas III                : 4 kelas
2.      Ruang perpustakaan 1 lokal dengan luas 200 m2
3.      Ruang Kepala Sekolah, Waka dan Tata Usaha 3 lokal dengan luas 120 m2
4.      Ruang Laboratorium IPA 1 lokal dengan luas 145 m2
5.      Aula Pertemuan 1 lokal dengan luas 300 m2
6.      Mushola 1 bangun dengan luas 225 m2
7.      Ruang Keterampilan 3 lokal dengan luas 150 m2
8.      Ruang Media 1 lokal dengan luas 200 m2
Sarana olah raga yang dimiliki meliputi:
1.      Lapangan Volly sebanyak 2 buah
2.      Lapangan Basket sebanyak 1 buah
3.      Lapangan Futsal sebanyak 1 buah
4.      Lapangn Bulu Tangkis sebanyak 1 buah
5.      Lapangan Tenis Meja sebanyak 2 buah
6.      Lapangan Lompat Jauh sebanyak 1 buah
Fasilitas Sekolah
Fasilitas sekolah yang mencukupi sangat diperlukan demi kelancaran proses belajar-mengajar. Berikut adalah rincian keadaan fasilitas sekolah di MAN 1 Samarinda:
a.       Laboratorium IPA, berjumlah satu buah dalam keadaan baik dan layak pakai. Adapun perlengkapan yang terdapat di dalamnya sudah dapat menunjang kegiatan praktikum Biologi, Fisika, dan Kimia.
b.      Laboratorium komputer, berjumlah satu ruang dalam keadaan baik dan layak pakai.
c.       Laboratorium bahasa, berjumlah satu buah dalam keadaan baik dan layak pakai. Ruang ini dilengkapi dengan berbagai peralatan untuk kegiatan listening untuk mata pelajaran bahasa Inggris, seperti 
d.      Perpustakaan sekolah, berjumlah satu ruang satu ruang dalam keadaan baik dan layak pakai. Dalam perpustakaan ini terdapat buku pelajaran, buku cerita, dan buku pengetahuan umum lainnya.
e.       Ruang UKS, berjumlah satu ruang dalam keadaan baik dan layak pakai. Di dalamnya terdapat dua buah tempat tidur, WC dan obat-obatan.
f.        Ruang BP, berjumlah satu ruang dalam keadaan baik dan layak pakai. Ruangan ini digunakan untuk proses pembimbingan siswa yang bermasalah.
g.       Wireless hotspot, dapat digunakan oleh guru, staf sekolah, dan siswa untuk mengakses berbagai informasi pengetahuan dari internet namun masih terbatas untuk 10 komputer per akses.
h.       Sebuah mesjid yang masih dalam proses perampungan, namun sudah dapat digunakan untuk aktivitas keagamaan.
i.         Ruang koperasi, berjumlah satu ruang dalam keadaan baik dan layak pakai. Koperasi ini menjual berbagai macam kebutuhan siswa seperti makanan, minuman, alat tulis, buku pelajaran, baju olah raga, dll.
j.        Kamar WC, dalam keadaan baik dan layak pakai yang terbagi atas WC guru berjumlah 1 buah dan WC siswa berjumlah 7 buah.
Karakteristik Guru/Pegawai
Tenaga pengajar yang aktif mengajar di MAN 1 Samarinda seluruhnya berjumlah 43 orang, terdiri dari :
      - Guru tetap            : 40 orang
      - Guru tidak tetap   : 3 orang

           
Karasteristik Siswa
MAN 1 Samarinda memiliki 15 ruang kelas, 6 kelas untuk kelas X, 5 kelas untuk kelas XI IPA, IPS, dan Agama dan 4 kelas untuk kelas XII IPA dan IPS. Adapun rincian jumlah siswa adalah sebagai berikut:
a.       Karakteristik siswa berdasarkan jenis kelamin
No
Kelas
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Ket.
1.
X
68
63
131
Keadaan
Januari
2011
2.
XI
60
71
131
3.
XII
158
73
131
Total
188
206
393

b.      Karakteristik siswa berdasarkan usia
No
Usia
Jumlah Siswa
Ket.


Kelas X
Kelas XI
Kelas XII
Jumlah

1.
14 th
15
1
-
16

2.
15 th
83
15
-
98
3.
16 th
31
77
20
128
4.
17 th
6
31
104
141
5.
18 th
2
13
42
57
6.
19 th
-
2
4
6
7.
20 th
-
1
2
3











Disamping kegiatan intrakulikuler, MAN 1 Samarinda juga melibatkan siswanya dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler, diantaranya:
1.      Osis
2.      Pramuka
3.      PMR
4.      Majelis ta’lim
5.      Tata Boga
6.      Tata Busana
7.      Kesenian (drum band dan group band)
8.      Otomotif
6.      Tata Tertib Sekolah
Demi tercapainya proses belajar mengajar serta terselenggaranya tata tertib sekolah, maka dengan ini kami buat tata tertib yang harus dilaksanakan bagi setiap siswa MAN 1 Samarinda yang diatur sebagai berikut :



Ø Tata Tertib
1.      Datang dan Meninggalkan Sekolah
a.       Pada setiap hari belajar, siswa diwajibkan datang di sekolah paling lambat 10 menit sebelum tanda masuk dibunyikan, bagi siswa yang datang terlambat harus menghadap guru piket untuk mendapatkan izin masuk ruangan kelas. Terlambat 15 menit menunggu 1 jam pelajaran, terlambat 20 menit 3 kali berturut-turut dalam 1 pekan siswa dipulangkan.
b.      Siswa yang dimaksud meninggalkan sekolah sebelum pelajaran usai karena sesuatu alasan yang tepat/ada surat izin dari orang tua/wali murid diwajibkan menghadap kepada guru piket untuk mendapatkan surat izin meninggalkan kelas/sekolah.
c.       Siswa yang tidak masuk sekolah, harus mengirim berita acara secara lisan/tertulis yang dibuat/disampaikan oleh orang tua/wali murid.
d.      Tiga hari berturut-turut atau sering tidak masuk sekolah tanpa pemberitahuan, maka kepadanya akan diberikan teguran oleh wali kelas yang bersangkutan.
2.      Waktu Belajar
a.       Belajar dimulai tepat pada pukul 07.30 Wita (sesuai jadwal yang ada).
b.      Setelah bel berbunyi setiap siswa siswi secepat mungkin berbaris di depan kelas sebelum memasuki kelas.
c.       Untuk mempersiapkan perlengkapan belajar, hanya diijinkan 2 siswa petugas piket di kelas tersebut.
d.      Selama KBM berlangsung siswa tidak dibenarkan keluar kelas tanpa izin guru pengajar.
e.       Selama proses mengajar, siswa yang membawa HP diwajibkan untuk tidak diaktifkan.
3.      Waktu Istirahat
a.       Setiap hari sekolah, istirahat diberikan sesuai dengan jadwal pelajaran yang telah ditentukan.
b.      Pada saat istirahat, setiap siswa meninggalkan ruangan belajar, tidak dibenarkan siswa berada di dalam kelas kecuali keadaan turun hujan.
c.       Pada saat istirahat, setiap siswa harus beristirahat dengan baik dan tidak dibenarkan keluar sekolah. Apabila ada keperluan penting harus minta izin guru piket.
d.      Apabila sudah ada tanda bel berbunyi/tanda masuk maka siswa harus segera memasuki ruangan kelas dengan tertib.
4.      Kewajiban Bagi Siswa Siswi
a.       Mematuhi ketentuan dan peraturan sekolah yang berlaku.
b.      Menghormati tenaga kependidikan baik di dalam maupun di luar sekolah.
c.       Datang dan meninggalkan sekolah sesuai dengan ketentuan.
d.      Mengikuti ulangan harian dan evaluasi lainnya yang diselenggarakan oleh sekolah atau guru yang bersangkutan.
e.       Mengerjakan pekerjaan rumah (PR) atau kokurikuler yang ditentukan oleh guru yang bersangkutan.
f.        Mentaati ketentuan pakaian seragam.
g.       Melapor kepada kepala sekolah atau guru piket atau petugas sekolah lainnya, apabila mengetahui atau merasa ada gejala akan ada perkelahian, pengrusakan, permusuhan, perselisihan dan perbuatan yang melanggar hukum lainnya yang melibatkan siswa sekolah.
5.      Pakaian Seragam
Siswa Putra/Putri
a.       Hari Senin dan Selasa memakai celana panjang/rok panjang putih dengan baju putih dilengkapi dengan bedge, nama, topi /jilbab sekolah, kaos kaki putih, sepatu warna hitam dan memakai ikat pinggang hitam.
b.      Hari rabu dan kamis memakai celana panjang/rok panjang abu-abu dengan baju batik dilengkapi dengan bedge, nama, topi /jilbab sekolah, kaos kaki putih, sepatu warna hitam dan memakai ikat pinggang hitam.
c.       Hari Jum’at dan sabtu memakai pakaian Pramuka, kaos kaki hitam, sepatu warna hitam, dan memakai ikat pinggang hitam. dan memakai alat pinggang hitam/senam memakai pakaian olah raga.
Catatan :
1.      Baju seragam wajib selalu dimasukkan secara rapi, sehingga kelihatan ikat pinggangnya kecuali busana muslim/muslimah.
2.      Siswa yang tidak memakai pakaian seragam sekolah, diberi kesempatan untuk ganti pakaian/melengkapi atau tidak mengikuti pelajaran pada hari tersebut.
6.      Pembayaran Uang Sekolah
a.       Uang sekolah harus dibayar paling lambat tanggal 10 setiap bulan berjalan.
b.      Pembayaran uang sekolah dapat dibayarkan oleh siswa kepada bagian uang sekolah (petugas komite) dengan menyertakan kartu komite dan juga dapat dibayarkan oleh orang tua/wali siswa yang bersangkutan.
c.       Pembayaran dilakukan setiap hari mulai pukul 08.00 Wita s/d 14.30 Wita.
7.      Kegiatan Praktikum, Ekstra Kurikuler dan Kokurikuler
a.       Setiap siswa wajib mengikuti praktikum, ekstra kurikuler, dan tugas-tugas lainnya yang diselenggarakan oleh sekolah sesuai dengan jadwal.
b.      Setiap siswa mengikuti kegiatan-kegiatan siswa harus memakai seragam yang sesuai dengan jenis/macam kegiatan, apabila tidak memakai maka tidak diikutsertakan dalam kegiatan.
c.       Kegiatan ekstra kurikuler dilaksanakan pada hari-hari yang telah ditentukan oleh sekolah.
d.      Kegiatan praktikum dilaksanakan pada hari-hari belajar biasa, dilaksanakan pada waktu yang tidak bersamaan dengan waktu belajar.


Ø Bobot Pelanggaran Tata Tertib Sekolah
JENIS PELANGGARAN
BOBOT
KETERLAMBATAN
1
2
3
4
Setiap keterlambatan masuk jam pertama setelah bel berbunyi.
Setiap terlambat masuk setelah jam istirahat.
Setiap izin keluar ketika KBM dan tidak kembali.
Setiap membolos pada saat jam pelajaran.
0,5
1
1
5
KEHADIRAN
1
2
3
4
Setiap tidak masuk karena izin.
Setiap tidak masuk tanpa keterangan.
Setiap tidak masuk dengan membuat keterangan palsu.
Setiap membolos.
0,5
2
10
10
PAKAIAN
1

2
3
4
5
6
7
8

9
Setiap tidak memakai pakaian seragam (kecuali baru mengalami musibah).
Setiap memakai seragam tidak rapi/tidak dimasukkan.
Setiap tidak menggunakan topi pada saat upacara.
Setiap memakai sepatu sandal.
Setiap tidak memakai kaos kaki.
Setiap memakai pakaian ketat/rok mini/junkis
Setiap memakai topi yang bukan topi sekolah.
Setiap memakai jaket di dalam kelas, kecuali sakit dengan keterangan dokter.
Setiap memakai seragam olahraga pada waktu KBM, kecuali pada saat Penjaskes.
10

3
2
5
2
5
3
2

2
KETERTIBAN
1

2
3
4
5
6
7
8
Setiap mengotori, mencoret-coret milik sekolah, guru dan karyawan, teman dan orang lain.
Setiap merusak benda milik guru, sekolah dan teman.
Setiap bermusuhan dengan teman di dalam atau di luar kelas.
Setiap membuat kegaduhan di dalam kelas pada saat KBM berlangsung.
Setiap melompat pagar sekolah untuk keluar atau masuk.
Setiap melompat lewat jendela untuk keluar atau masuk.
Setiap menggunakan HP pada saat jam pelajaran.
Setiap mengganggu/tidak tertib pada saat upacara/senam/jalan santai.
20

20
25
15
10
10
10
5
MEROKOK
1
2
Setiap membawa rokok ke dalam kelas/sekolah.
Setiap merokok di dalam kelas.
20
25
BACAAN PORNO
1

2
3
Setiap membawa buku majalah, stensil, kaset, CD dan foto porno terlarang.
Setiap memperjualbelikan buku majalah, stensil, kaset dan CD porno.
Setiap pembelian foto, kaset dan CD porno terlarang.
40

50
SENJATA TAJAM
1
2
3
Membawa senjata tajam/api tanpa izin.
Memperjualbelikan senjata tajam/api.
Menggunakan senjata tajam/api untuk mengancam, melukai orang lain.
100
100
100
NARKOBA DAN MINUMAN KERAS
1
2
3
Mabuk di sekolah.
Membawa Narkoba dan minuman keras di sekolah.
Menggunakan Narkoba, minuman keras di dalam atau di luar sekolah.
100
100
100
BERKELAHI / TAWURAN
1
2
3
Berkelahi/tawuran dengan siswa sekolah lain.
Berkelahi antar siswa SMA Negeri 4 Samarinda.
Setiap menjadi provokator perkelahian.
75
75
75
INTIMIDASI / ANCAMAN
1
2
Setiap mengancam dan mengintimidasi guru dan karyawan.
Menganiaya, mengeroyok mengintimidasi guru dan karyawan.
100
100

Catatan :
1.    Sanksi-sanksi yang belum tercantum akan ditentukan kemudian.
2.    Pada awal tahun ajaran setiap siswa diberi skor 100
3.    Pada akhir tahun ajaran siswa dikategorikan
Baik jika skornya                      75-100            
Cukup jika skornya                   60-74              
Kurang jika skornya                  30-59                                                              
Sangat kurang jika skornya         1-29           
4.    Jika kurang dikenakan sanksi diperhitungkan untuk tidak naik kelas.
5.    Jika sangat kurang dikenakan sanksi dipertimbangkan untuk dikeluarkan.

v  Motto Sekolah
MAN 1 Samarinda adalah islam, unggul dan berbudaya.
v  Visi dan Misi
Visi Sekolah :
Terwujudnya lembaga pendidikan yang unggul, novatif, mandiri, dan kreatif berwawasan IPTEK berlandaskan IMTAQ.
Misi Sekolah :
A.     Akademis
1.      Meningkatkan semangat belajar untuk membangun IPTEK yang berlandaskan IMTAQ
2.      Menumbuhkembangkan semangat penelitian untuk mendapatkan ide baru yang berorientasi masa depan
B.     Non Akademis
1.      Menumbuhkan semangat wirausaha yang kompetitif
2.      Meningkatkan keterampilan melalui pengembangan kreatifitas dalam kegiatan intra dan ekstrakulikuler
3.      Mengikat sertakan masyarakat untuk peduli terhadap pengembangan dan kualitas madrasah
4.      Menciptakan lingkungan yang bersih, hijau, indah dan aman.

B.        Pelatihan Keterampilan Dasar Mengajar
Setelah mahasiswa diterjunkan ke lokasi PPL di sekolah mitra, berbagai macam tugas dan kewajiban guru harus dimengerti oleh mahasiswa sebagai calon guru. Salah satunya adalah keterampilan dasar mengajar yang meliputi :
1.      Keterampilan bertanya dasar lebih lanjut
2.      Keterampilan memberikan penguatan
3.      Keterampilan mengadakan variasi
4.      Keterampilan menjelaskan
5.      Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
6.      Keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil
7.      Keterampilan mengelola kelas
8.      Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
Semua pokok-pokok keterampilan dasar mengajar tersebut dapat diterapkan guru dalam mengelola kelasnya. Penerapan keterampilan dasar mengajar ini menuntut guru untuk dapat mengimplementasikan materi agar siswa dapat memahami apa yang disampaikan guru dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam pelatihan mengajar, penerapan keterampilan dasar mengajar secara terintegrasi dalam latar ilmiah dan variasinya, pengelolaan kegiatan belajar mengajar dan dampak terhadap siswa.

C.       Pelatihan Keterampilan Mengajar Terbimbing
Setelah keterampilan dasar mengajar diketahui, penulis mulai melakukan pelatihan keterampilan mengajar terbimbing yaitu terjun langsung ke lapangan untuk mengelola kelas dibimbing oleh seorang tenaga staf guru (guru pamong) bidang studi yang bersangkutan. Biasanya dimulai dengan membuka dan menutup materi, menyampaikan materi, penulis mendapatkan bimbingan secara langsung dari guru pamong.
Untuk semua perangkat persiapan mengajar ini termuat dalam Program Tahunan, Program Semester, dan lebih jelas dijabarkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang secara sistematis tersusun demi lancarnya kegiatan belajar mengajar.

D.      Pelatihan Keterampilan Mengajar Mandiri
Pada intinya pelatihan keterampilan mengajar mandiri sama dengan yang terbimbing. Namun dalam hal ini lebih memfokuskan pada kemampuan seorang calon guru di dalam pengelolaan kelas dan melakukan kegiatan belajar mengajar ini secara mandiri. Setelah dianggap mampu, calon guru diperbolehkan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar ini secara mandiri. Dan seperti halnya dengan guru lainnya sebelum mengajar agar mempersiapkan tugas-tugas keguruan lainnya.

E.       Pelatihan Tugas – Tugas Keguruan Terbimbing dan Mandiri
Dalam PPL ini, penulis mendapatkan pengalaman pelatihan tugas-tugas keguruan secara terbimbing dan mandiri. Dalam tugas keguruan terbimbing ini penulis mendapatkan bimbingan dari guru pamong dan dosen pembimbing. Sedangkan dalam tugas-tugas keguruan mandiri, penulis mendapatkan pengalaman dari kegiatan mengajar didalam kelas yang berlangsung selama penulis melaksanakan PPL dalam waktu kurang lebih 4 bulan.

F.        Ujian Praktik Pengalaman Lapangan
Dalam tahap praktik ujian mengajar dapat dilaksanakan jika antara guru pamong (sebagai pembimbing di sekolah) dan dosen pembimbing menganggap bahwa pencapaian kualitas hasil praktik dilapangan sudah memadai dan mahasiswa yang bersangkutan sudah sisap untuk mengikuti ujian. Mahasiswa yang akan melaksanakan ujian perlu membuat persiapan mengajar dan menyediakan media yang diperlukan dengan memperhatikan prosedur pelaksanaan ujian PPL diantaranya :
a.       Sudah disetujui oleh guru pamong dan dosen pembimbing PPL untuk melaksanakan ujian.
b.      Harus meminta surat izin dari UPT PPL dengan membawa rencana pelaksanaan pembelajaran serta persiapan mengajar dalam tahap latihan yang sudah ditanda tangani oleh guru pamong dan dosen pembimbing.
c.       Meminta bahan (materi) ujian pada guru pamong dan dikonsultasikan apabila sudah dirancang satuan pendidikan dan rencana pelaksanaan pembelajaran serta persiapan mengajar.
d.      Membuat undangan yang ditanda tangani oleh kepala UPT PPL.
Adapun tata tertib pelaksanaan ujian PPL adalah :
a.       Sudah hadir disekolah paling lambat 15 menit sebelum bel masuk berbunyi.
b.      Ujian bisa dilaksankan apabila kedua pembimbing dalam hal ini adalah guru pamong dan dosen pembimbing serta kepala sekolah atau yang mewakili sudah hadir. Apabila pada waktu ujian salah satu pembimbing atau pihak sekolah tidak hadir maka ujian tetap dilaksanakan dan tidak dianggap batal dengan pemberitahuan dari kedua pembimbing atau pihak sekolah sebelumnya agar ujian tetap dilaksanakan.

G.      Penyusunan Laporan Akhir
Tahap akhir seluruh kegiatan PPL yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa PPL adalah menyusun laporan. Laporan dibuat secara individu (perorangan) dan laporan tersebut sebagai bahan penilaian dari seluruh kegiatan PPL yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang melaksanakan praktik.
Dalam penyusunan laporan ini, para mahasiswa dibimbing oleh guru pamong dan dosen pembimbing. Kemudian setelah dianggap baik oleh pembimbing maka harus disahkan, adapun yang mengesahkan laporan yang telah dibuat adalah Kepala Sekolah (tempat PPL), Kepala UPT PPL (sebagai pengelola pelaksana PPL), dan Dekan (sebagai atas nama Fakultas).
          
                                                            BAB III       
REFLEKSI KEGIATAN
                                                                                       
A.       Refleksi Orientasi Lapangan
Tahap pelaksanaan pengenalan lapangan dimulai dari penerjunan mahasiswa PPL ke lokasi yang telah ditentukan. Penulis sendiri ditempatkan di MAN 1 Samarinda, yang berlokasi di Jln. P. Suryanata Air Putih Samarinda. Pengenalan lokasi berlangsung dari tanggal 17 Oktober 2011 sampai dengan tanggal 10 Februari 2012, sebelum jadwal paktek mengajar dilangsungkan yaitu pada tanggal 19 Oktober 2011.
MAN 1 Samarinda jika dilihat dari keadaan fisik sekolah cukup strategis sebagai wadah pendidikan. Ini disebabkan lingkungan fisik sekolah yang cukup mendukung serta keadaan penghijauan yang berbeda dari sekolah yang lain yang mana sangat membantu dan mendukung kenyamanan belajar dan mengajar. Hal tersebut merupakan keuntungan bagi siswa MAN 1 Samarinda.
Dalam kegiatan akademik  di MAN 1 Samarinda, penulis melihat adanya penerapan kedisiplinan yang cukup tinggi. Hal ini dapat terlihat dari jam pertama masuk sekolah yaitu pukul 07.30 Wita dan berakhir pada pukul 15.30 Wita, Sedangkan program pengayaan atau pengembangan diri dilaksanakan pada pukul 16.00 Wita dan berakhir pukul 17.00 Wita. Pada pintu masuk sekolah terdapat ruang yang dijaga oleh satpam dan piket yang bertugas sesuai dengan jadwal yang sudah diatur oleh kepala sekolah. Setiap siswa yang datang terlambat pada jam pertama ataupun jam-jam berikutnya dan meminta izin untuk pulang maka mereka harus membawa atau meminta surat dari guru piket yang bersangkutan untuk ditujukan kepada guru yang berada di dalam kelas.
Demikian pula bagi guru-guru yang mengajar pada hari-hari tertentu diharuskan untuk datang tepat pada waktunya. Hari senin mereka melaksanakan upacara bendera yang dilaksanakan pada pukul 07.30 Wita sampai pukul 08.20 Wita. Setelah itu mereka melakukan proses belajar sepeti biasa. Pada hari Jum’at dilaksanakan Muhadharah dan sholat dhuha yang dilaksanakan pukul 07.30-08.30 Wita, dan pada hari Sabtu mereka melaksanakan kegiatan Senam Kesegaran Jasmani dipandu oleh guru olahraga dari pukul 07.30-08.20 Wita. Setelah itu mereka melakukan proses belajar seperti biasa, dan tidak jarang pula mereka melaksanakan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah.
Observasi pada kegiatan belajar-mengajar dilakukan pada minggu pertama sekaligus dalam rangka beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Selama satu sampai tiga kali pertemuan, calon guru/mahasiswa diperkenalkan pada situasi kelas, yang meliputi siswa dan fisik kelas secara lebih khusus. Selain itu calon guru juga diperkenalkan pada administrasi kelas dan administrasi belajar-mengajar berdasarkan kebiasaan atau aturan guru pamong yang bersangkutan. Kegiatan pengajaran yang sesungguhnya dilaksanakan setelah guru pamong dan dosen pembimbing merasa persiapan yang dilakukan oleh calon guru sudah lengkap, seperti persiapan satuan pembelajaran beserta rencana pelaksanaan pembelajaran.
Mengenai kesan umum terhadap kegiatan belajar mengajar yang diamati selama seminggu dapat diambil kesimpulan bahwa belajar-mengajar berjalan dengan baik. Guru dengan pengalaman mengajarnya yang cukup lama mampu menguasai kelas dengan baik dan memberikan materi secara santai, tidak terkesan tergesa-gesa namun sampai pada sasaran yaitu pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan. Selain itu komunikasi antara guru dan murid berjalan dengan baik, yang dapat dilihat dari keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapatnya selama proses pembelajaran.
Pada kegiatan non akademik penulis melihat dan merasa bahwa MAN 1 Samarinda selalu berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di luar sekolah dan memiliki berbagai pretasi yang dapat dibanggakan, antara lain kegiatan olimpiade sains, marching band, paskibra, pramuka, dan olahraga misalnya pertandingan sepak bola antarsekolah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya tropi-tropi yang terpajang diruang tamu dan ruang wakil kepala sekolah. Penulis juga sangat terkesan dengan interaksi sosial dari seluruh anggota sekolah baik siswa, guru, maupun staf tata usaha yang ada disekolah tersebut. Mereka menyambut dengan baik mahasiswa PPL dan antusias mereka (siswa) pada minggu pertama sudah mengingat nama-nama guru PPL walaupun guru tersebut tidak mengajar dikelas mereka, ditambah lagi sikap kekeluargaan dari para guru yang mengajar di sana sangat tinggi. Dari semua timbal balik tersebut penulis merasa sangat yakin akan dapat melaksanakan kegiatan PPL ini dengan lancar.
Pada akhirnya penulis merasa sangat dihargai oleh semua unsur sekolah yang dengan sukarela dan tidak segan-segan meluangkan waktunya untuk memberikan informasi kepada penulis sehingga penulis dapat dengan mudah memperoleh informasi tersebut. Hal ini berkat kerjasama dan adanya rasa kekeluargaan yang tinggi dari pihak sekolah.

B.       Refleksi Pelatihan Keterampilan Dasar Mengajar
Sebagai calon guru, mahasiswa PPL diberikan kesempatan berlatih secara mandiri didalam situasi nyata di MAN 1 Samarinda, yaitu kemampuan membuat persiapan mengajar, penguasaan keterampilan mengajar, pengelolaan proses belajar mengajar, penampilan diri sendiri, dan dampaknya terhadap siswa.
Adapun keterampilan mengajar yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1.      Keterampilan bertanya
a.       Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat yaitu :
-       Menggunakan kata-kata yang dapat dipahami siswa
b.      Pemberian acuan, diantaranya :
-       Acuan berupa pertanyaan yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang diharapkan.
c.       Pemusatan dimulai dari pertanyaan yang berfokus luas, diikuti pertanyaan yang lebih khusus dengan fokus yang sempit.
d.      Pemberian giliran pertanyaan kepada siswa.
e.       Pemberian waktu berfikir.
f.        Pemberian tuntunan dengan mengulangi penjelasan-penjelasan sebelumnya dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sederhana.
2.      Keterampilan memberi penguatan
a.       Penguatan verbal yang dinyatakan dengan :
-       Kata-kata ; bagus, ya, benar, tepat, bagus sekali, betul, dan sebagainya.
-       Kalimat ; pekerjaanmu baik sekali, dan sebagainya.
b.      Penguatan non verbal yaitu :
-       Penguatan berupa mimik dan gerakan badan ; senyuman, anggukan, acungan ibu jari / acungan jempol, dan sebagainya.
-       Penguatan dengan cara mendekati, seperti ; berdiri disamping siswa, berjalan di sisi siswa, dan sebagainya.
3.      Keterampilan mengadakan variasi
a.       Menggunakan variasi suara seperti ; volume suara dan kecepatan suara.
b.      Mimik dan gerak, yaitu memperjelas penyajiannya seperti ; tersenyum, mengerutkan dahi, cemberut, alis mata dinaikkan, mengangguk-angguk, menggeleng, dan sebagainya.
c.       Kesenyapan.
d.      Kontak pandang.
e.       Pemusatan perhatian, dengan memberikan tekanan pada butir-butir penting seperti ; perhatikan baik-baik, ini penting sekali.
4.      Keterampilan menjelaskan
a.       Merencanakan.
b.      Menyajikan suatu penjelasan :
-       Bahasa yang diucapkan harus jelas.
-       Pembicaraan dilakukan dengan lancar.
-       Kalimat disusun dengan tata bahasa yang baik, contoh ; harus jelas, nyata, ada hubungannya dengan benda-benda yang ditemui.
c.       Umpan balik yaitu dengan memberikan pertanyaan dan kesempatan pada siswa untuk menjawab.
5.      Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
a.       Membuka pelajaran
-       Menarik perhatian siswa, seperti gaya mengajar guru dan penggunaan alat bantu mengajar.
-       Menimbulkan motivasi.
-       Menimbulkan acuan.
-       Membuat kaitan dengan menjelaskan konsep-konsepnya terlebih dahulu.
b.      Menutup pelajaran
-       Membuat kesimpulan
-       Evaluasi (tertulis dan lisan)
6.      Keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil
Dalam pengorganisasian siswa, penulis membuat kelompok kerja siswa yang berbentuk turnamen dimana satu kelas dibagi menjadi 6 kelompok yang mana 1 kelompok terdiri dari 6 orang. Setelah itu setiap masing-masing kelompok tadi di tugaskan membuat soal dalam bentuk isian beserta jawabannya sebanyak 30 soal. Selanjutnya soal-soal tersebut juga harus dipelajari sendiri oleh kelompoknya masing-masing, kemudian setelah siap soal tersebut dikumpulkan kepada penulis. Selanjutnya penulis membagi 6 kelompok tadi kedalam 6 meja turnamen yang mana didalam meja turnamen tersebut terdiri dari salah satu orang perwakilan dari kelompok 1 sampai 6. Jadi dalam setiap meja turnamen terdiri terdiri dari 6 orang. Kemudian soal-soal yang sudah dikumpulkan kepada penulis tadi di pilah-pilah mana yang akan di tanyakan kembali kepada siswa. Secara beurutan dari meja turnamen 1 sampai meja turnamen 6 mendapat giliran menjawab pertanyaan soal dari guru PPL yang telah dibuat oleh kelompok tadi yaitu masing-masing sebanyak 10 soal secara acak, bagi siswa yang angkat tangan dan bisa menjawab maka ia akan memperoleh 1 poin untuk dirinya sendiri dan kelompok asalnya  juga mendapatkan 1 poin, dan apabila dalam meja turnamen tersebut tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan maka pertanyaannya dilempar kepada meja turnamen yang lainnya, dan apabila jawabannya benar pemberian poin sama seperti yang telah dijelaskan di atas tetapi apabila jawabannya salah maka poin kelompoknya dikurangi 1 poin. Setelah semuanya berakhir maka dihitung jumlah poin yang diperoleh oleh masing-masing siswa dan masing-masing kelompok. Bagi kelompok yang terbanyak mengumpulkan poin maka kelompok tersebut berhak mendapatkan bonus 1 poin untuk masing-masing anggota kelompoknya. Jadi disini terjadi persaingan antara kelompok dan sesama siswa secara sehat.
7.      Keterampilan mengelola kelas
a.       Rasional
Yaitu guru membelajarkan siswa yang berkaitan dengan motivasi belajar, minat, kemampuan belajar, dan lain-lain. Proses belajar siswa yang optimal dapat terganggu oleh faktor internal dan eksternal siswa yang tidak menunjang. Oleh karena itu, guru harus mampu mengelola kelas agar siswa dapat belajar secara optimal.
b.      Pengertian
Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal, serta mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
8.      Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
Dalam pengorganisasian siswa, penulis membuat kelompok kerja siswa yang bentuknya berpasangan dan kelompok atau perseorangan. Setelah pengelompokan tersebut dibuat, penulis memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan hasil kerja tersebut.

C.       Refleksi Pelatihan Keterampilan Mengajar Terbimbing
Dengan adanya keterampilan mengajar terbimbing, penulis dapat menerapkan kemampuan mengajarnya secara utuh dan terintegrasi melalui pembelajaran bidang studi spesialisasi kimia pada kelas yang sesungguhnya. Disini penulis sangat berterima kasih kepada guru pamong dan dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan secara intensif, baik dalam bimbingan keterampilan mengajar maupun dalam keterampilan-keterampilan lainnya.
Dalam pelatihan mengajar secara terbimbing ini, penulis secara spesifik memfokuskan perhatiannya pada persiapan mengajar, penerapan keterampilan dasar mengajar secara terintegrasi dalam latar belakang ilmiah yang bervariasi, pengelolaan kegiatan belajar mengajar dan sera dampaknya terhadap siswa.
Adapun penerapan keterampilan mengajar yang dilakukan penulis selama pelatihan keterampilan mengajar terbimbing adalah :
1.      Keterampilan bertanya
Dalam mengungkapkan pertanyaan penulis melakukannya dengan baik yaitu memberi pertanyaan secara jelas dan singkat. Selain itu penulis juga menggunakan kata-kata yang dapat dipahami oleh siswa. Tapi sayangnya terkadang ada siswa yang tidak menyimak pertanyaan yang diberikan oleh penulis sehingga penulis mengulang kembali pertanyaan yang dimaksud.
Pemberian pertanyaan kepada siswa diberikan secara bergiliran sehingga mereka mendapatkan kesempatan untuk berbicara dan menjawab pertanyaan yang dimaksud. Untuk menjawab pertanyaan yang diberikan, penulis juga memberikan waktu untuk berfikir bagi siswa agar jawaban dari pertanyaan dapat dijawab dengan benar.

2.      Keterampilan memberi penguatan
Pemberian penguatan pada siswa dibagi menjadi dua yaitu penguatan verbal dan non verbal. Dalam penguatan verbal penulis sering menggunakan kata-kata ; bagus, ya, betul, atau pekerjaanmu baik sekali, dan sebagainya. Sedangkan untuk penguatan non verbal penulis menggunakan mimik atau  gerakan badan misalnya dengan anggukan, senyum ataupun berjalan disisi siswa.
3.      Keterampilan mengadakan variasi
Penggguanaan variasi dalam mengajar banyak sekali contohnya, misalnya ; dalam penggunaan variasi suara seperti volume suara dan kecepatan suara.
Sering juga dalam penyajian materi penulis melakukan gerakan ataupun mimik wajah untuk memperjelas penyajian materi, misalnya ; mengangguk-angguk, menggeleng, mengerutkan dahi, alis mata dinaikkan, tersenyum dan sebagainya. Sering juga penulis berhenti sebentar dalam penyajian materi untuk melihat siswa apakah memperhatikan pelajaran atau tidak (dalam hal ini disebut kesenyapan).
Selain variasi diatas, penulis juga sering menggunakan variasi dengan memberikan tekanan pada butir-butir penting seperti ; perhatikan ya baik-baik, atau nah ini penting sekali anak-anak, jadi simak baik-baik. Untuk variasi ini guru pamong selaku orang yang bertugas membimbing penulis memberikan respon yang baik. Karena dengan variasi ini siswa jadi memperhatikan penulis dalam menyampaikan materi.
4.      Keterampilan menjelaskan
Untuk menjelaskan suatu materi, penulis mempersiapkan dan merencanakan materi apa yang diberikan kepada siswa dan membawakannya dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami oleh siswa. Setelah menjelaskan penulis memberikan pertanyaan dan kesempatan bertanya kepada siswa. Dalam menjelaskan materi, penulis sudah dianggap bisa oleh guru pamong.
5.      Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Dalam membuka pelajaran, penulis biasanya memberikan salam terlebih dahulu, dan dijawab balik oleh siswa, lalu penulis menyuruh siswa-siswa berdoa terlebih dahulu sebelum memulai pelajaran. Setelah itu penulis mengabsen siswa, menanyakan sampai dimana materinya, memberikan motivasi kepada siswa untuk dapat belajar lebih giat. Setelah semua itu dilakukan penulis mulai menerangkan pelajaran tetapi sebelumnya penulis menjelaskan konsep-konsepnya terlebih dahulu.
Sedangkan dalam menutup pelajaran, penulis membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya dan kemudian memberikan evaluasi, terkadang penulis memberikan evaluasi secara lisan dan terkadang secara tertulis. Apabila setelah semuanya selesai penulis menutup dengan memberikan salam, dan dijawab oleh siswa. Jika pada jam pelajaran terakhir siswa diminta berdoa sebelum pulang.


6.      Keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil
Dalam pengorganisasian siswa, penulis membuat kelompok kerja siswa yang bentuknya berpasangan dan kelompok. Setelah pengelompokan tersebut dibuat, penulis memberikan tugas-tugas dan memberi alur kerja serta cara kerja kelompok tersebut. Kemudian penulis memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan hasil kerja tersebut.
7.      Keterampilan mengelola kelas
Kesulitan yang paling berat didapat penulis dalam mengajar adalah mengelola kelas. Karena banyaknya siswa yang ada di dalam kelas serta berbedanya karakter setiap siswa sehingga penulis mengalami hambatan dalam mengelola kelas secara keseluruhan. Tetapi dengan seiringnya waktu siswa-siswi tersebut mulai mengerti dan memahami untuk tidak ribut di dalam kelas. Dalam pengelolaan kelas ini guru pamong memberi masukan-masukan yang sangat berarti bagi penulis seperti : melakukan tindakan yang tegas terhadap siswa yang ribut atau yang tidak memperhatikan pelajaran sedangkan dosen pembimbing juga memberi saran untuk mengubah-ubah metode mengajar agar siswa tidak bosan.
8.      Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
Dalam pengorganisasian siswa, penulis membuat kelompok kerja siswa yang bentuknya berpasangan dan kelompok atau perorangan. Setelah pengelompokan tersebut dibuat, penulis memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan hasil kerja tersebut.
Dalam keterampilan mengajar secara terbimbing ini terdapat 2 kriteria yaitu : kriteria kualitatif dan kuantitatif. Dalam kriteria kualitatif ini penulis diberikan penjelasan tentang penilaian APKG. Sedangkan kriteria kuantitatif penulis mendapakan bimbingan dari guru pamong dan dosen pembimbing untuk membuat persiapan mengajar dimulai dari pembuatan satuan pelajaran dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Selain itu penulis mendapatkan masukan-masukan dari guru pamong terutama pada saat melakukan pengajaran di dalam kelas seperti :
-       Penulis dianjurkan untuk mengawasi dan mengontrol siswa-siswi di dalam kelas agar tidak ribut dan berbicara sendiri.
-       Dalam menyampaikan materi pelajaran, penulis diminta untuk tidak terlalu cepat agar tidak terkesan terburu-buru.
-       Penulis kurang memberikan motivasi belajar kepada siswa.
-       Penulis kurang memperhatikan pengorganisasian berpasangan atau kelompok.

D.      Refleksi Pelatihan Keterampilan Mengajar Mandiri
Disini penulis diberi kesempatan berlatih mengajar secara mandiri. Untuk menerapkan secara utuh dan terintegrasi segala kemampuan keguruan di dalam situasi nyata, juga penghayatan konteks dan mengasah kemampuan refleksi.
Dalam pelatihan secara mandiri ini, penulis diberi kepercayaan untuk mengelola kelas secara mandiri, baik tugas, pelaksanaan mengajar dan cara penilaian hasilnya. Namun disini baik guru pamong maupun dosen pembimbing tetap melakukan tugas bimbingan terhadap penulis. Dan dalam waktu tertentu penulis mendapatkan bimbingan yang intensif.
Materi pokok pelatihan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya secara mandiri sama saja dengan materi dalam pelatihan terbimbing, yang membedakannya hanya dari segi kadar intensifnya bimbingan yang dilakukan dan supervisinya dari dosen pembimbing maupun guru pamong.
Dalam penilaian keterampilan mengajar mandiri ini, respon siswa terhadap penulis sudah mulai baik. Ini dikarenakan sudah mengenalnya siswa terhadap penulis, sehingga mereka tidak canggung lagi ataupun ribut di dalam kelas. Dalam hal pelajaranpun siswa tidak malu ataupun takut dalam bertanya atau menjawab pertanyaan yang diberikan penulis. Tanggapan yang baik juga diberikan oleh guru pamong selaku pembimbing penulis dalam praktek pengalaman lapangan.

E.       Refleksi Tugas – Tugas Keguruan Terbimbing dan Mandiri
Setelah mulai tahap pelatihan keterampilan mandiri, tugas selanjutnya yaitu tugas-tugas keguruan secara terbimbing dan mandiri. Disini penulis diberi kesempatan berlatih secara terbimbing dan mandiri. Untuk menerapkan secara utuh dan terintegrasi dalam situasi nyata juga penghayatan konteks dan mengasah kemampuan refleksi.
Tugas-tugas keguruan yang didapat penulis dari guru pamong dan dosen pembimbing adalah :
-         Penyusunan program tahunan
-         Penyusunan program semester
-         Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
-         Pengembangan materi, media, dan sumber belajar
-         Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
-         Penyusunan kisi-kisi soal ujian semester
Dalam tugas-tugas secara terbimbing dan mandiri penulis diberi bimbingan oleh guru pamong dan dosen pembimbing untuk melaksanakan tugas mengajar dan cara penilaian hasilnya. Dan dalam waktu tertentu penulis mendapatkan bimbingan yang intensif dari mereka.

F.   Refleksi Ujian Praktek Pengalaman Lapangan
Dalam melaksanakan ujian PPL, mahasiswa PPL harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan, yaitu membuat minimal 8 rencana pelaksanaan pembelajaran dan 2 satuan pendidikan yang telah disetujui oleh guru pamong, dosen pembimbing, kepala sekolah, dan kepala UPT PPL.
Pada saat pelaksanaan ujian PPL, yang dihadiri oleh guru pamong, dosen pembimbing, dan kepala sekolah atau yang mewakili, dimana siswa telah dipersiapkan untuk dapat memperhatikan dengan sebaik-baiknya materi yang akan disampaikan. Siswa diberi kebebasan untuk dapat mengajukan pertanyaan tentang materi yang tidak dimengerti. Selanjutnya mahasiswa PPL sebagai calon guru yang hendak melaksanakan ujian PPL harus mempersiapkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut :
-         Penguasaan materi pelajaran yang akan diajukan
-         Persiapan fisik
-         Persiapan mental
-         Persiapan alat bantu belajar mengajar
-         Mempersiapkan alat penilaian kemampuan guru (APKG)
Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, penulis berusaha untuk tampil seoptimal mungkin. Dukungan dari teman-teman PPL, juga dari siswa cukup memberikan rasa percaya diri yang kuat. Apa yang telah disarankan, baik dari guru pamong maupun dosen pembimbing penulis laksankan dengan sungguh-sungguh. Dimulai dengan penampilan diri, penguasaan materi ataupun penguasaan kelas semuanya mendapatkan perhatian yang cukup dari guru pamong dan dosen pembimbing.

G.      Refleksi Penyusunan Laporan Akhir
Setelah semuanya dapat dilaksanakan, maka pada akhirnya sebagai tugas akhir, penulis membuat laporan akhir. Pada pembuatan laporan, penulis tidak mendapatkan kesulitan yang berarti karena semua data yang diperlukan dalam penyusunan laporan ini telah penulis kumpulkan jauh hari sebelumnya.
Penyusunan laporan akhir dilakukan pada saat seluruh kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan sebaik-bainya, dengan persetujuan guru pamong, dosen pembimbing, dan kepala sekolah serta diketahui oleh kepala UPT PPL.
Dalam penyusunan laporan akhir ini formatnya berdasarkan format laporan yang baru yang telah disusun secara garis besar oleh UPT PPL. Dalam hal ini yang ditekankan adalah pada pengembangan keterampilan dasar mengajar sedangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) hanya merupakan lampiran materi yang diajukan.


                                                            BAB IV       
KESIMPULAN DAN SARAN

A.       Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan praktik pengalaman lapangan (PPL) di MAN 1 Samarinda, penulis menyadari sepenuhnya akan pentingnya praktik tersebut. Dimana dalam praktik tersebut penulis benyak mendapatkan hal-hal baru yang belum pernah penulis dapatkan sebelumnya. Walaupun PPL ini sudah selesai namun belum berarti sampai disini tugas penulis, tetapi masih banyak yang harus penulis pelajari khususnya semua hal yang berhubungan dengan tugas sebagai seorang guru. Dalam hal ini penulis mengemukakan kesimpulan antara lain :
1.      Kegiatan praktik pengalaman lapangan (PPL) merupakan upaya penulis untuk menyelesaikan kredit SKS yang ada.
2.      Kegiatan praktik pengalaman lapangan (PPL) merupakan sarana yang digunakan penulis untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, khususnya di MAN 1 Samarinda.
3.      Kegiatan praktik pengalaman lapangan (PPL) merupakan kegiatan yang menyeluruh dalam arti mengarahkan segala kemampuan dan ilmu pengetahuan yang telah didapat untuk disumbangkan bagi dunia pendidikan, khususnya di MAN 1 Samarinda.
4.      Kegiatan praktik pengalaman lapangan (PPL) merupakan sarana untuk mengukur pengetahuan yang sudah didapat dibangku kuliah dari semester satu sampai semester tujuh.
5.      Kegiatan praktik pengalaman lapangan (PPL) merupakan sarana perbandingan antara teori yang didapat dibangku kuliah dengan praktik langsung/penerapannya di dalam dunia pendidikan sebagai calon pendidik.
6.      Kegiatan praktik lapangan (PPL) merupakan sarana untuk mengetahui secara langsung situasi dan kondisi pendidikan yang sesungguhnya kelak menjadi pengalaman yang berguna bagi penulis saat telah menjadi seorang guru.
7.      Dalam melakukan kegiatan PPL khususnya belajar mengajar, sebaiknya mahasiswa PPL menggunakan alat peraga dalam menyampaikan materi karena dapat membantu siswa memahami pelajaran yang diberikan.

B.       Saran
Setelah mengadakan kegiatan PPL ini, penulis merasa perlu memberikan saran-saran yang mungkin perlu dan berguna dalam rangka peningkatan PPL, selanjutnya terutama untuk MAN 1 Samarinda. Adapun saran-saran yang penulis kemukakan antara lain :
1.      Bagi mahasiswa yang ingin dapat melaksanakan PPL dengan hasil yang optimal, hendaknya mempersiapkan diri secara bersungguh-sungguh, dan alangkah baiknya mahasiswa yang memprogramkan PPL adalah mereka yang telah menyelesaikan teori. Karena program PPL memerlukan kesiapan-kesiapan berupa mental, dana, dan yang terpenting adalah kesiapan dalam hal ilmu pengetahuan baik yang menyangkut pengetahuan tentang kegiatan belajar mengajar itu sendiri maupun tentang program studi yang bersangkutan.
2.      Bagi mahasiswa PPL hendaknya tidak segan-segan untuk bertanya dan meminta pengarahan, nasehat, bimbingan baik dari guru pamong, dosen pembimbing, kepala sekolah, kepala UPT PPL, maupun guru-guru disekolah tempat mahasiswa PPL praktik.
3.      Bagi mahasiswa PPL berikutnya hendaknya memperhatikan segala petunjuk, dan aturan-aturan yang sudah ditetapkan oleh UPT PPL, agar nantinya tidak terjadi kesalahpahaman.
4.      Dalam hal kegiatan belajar mengajar, sebaiknya mahasiswa PPL, belajar dari guru pamong atau guru-guru lainnya dalam pengelolaan kelas. Karena hal inilah yang menjadi sorotan dari para guru disekolah yang bersangkutan.
5.      Bagi mahasiswa PPL, hendaknya memperhatikan penampilan dalam berpakaian dan bertingkah laku dilingkungan sekolah, karena sebagai seorang calon guru tentunya dapat menjadi panutan yang baik bagi anak didiknya.
6.      Bagi mahasiswa PPL, hendaknya ikut aktif di dalam segala kegiatan di sekolah agar lebih menjamin rasa kekeluargaan baik antara guru yang ada maupun dengan siswa-siswa.
7.      Untuk pihak MAN 1 Samarinda hendaknya mempertahankan peraturan dan tata tertib yang sudah dilaksanakan dengan baik dan meningkatkan segala sesuatu yang dirasa perlu sehingga tercipta situasi yang lebih kondusif yang menunjang keberhasilan proses belajar mengajar.
8.      Untuk siswa-siswi MAN 1 Samarinda, sebaiknya banyak-banyak belajar karena tugas dari seorang murid adalah belajar sehingga prestasi akademiknya dapat lebih ditingkatkan.

 

Tidak ada komentar: